BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sudah bukan hal yang aneh bagi Joko Anwar untuk memasukan Easter Egg di film-filmnya berupa kode atau pesan-pesan tersembunyi termasuk di film Siksa Kubur.
Film Siksa Kubur yang dirilis pada tahun 2024 oleh Joko Anwar ini juga ramai karena dianggap memunculkan banyak easter egg yang menyambungkannya dengan film-film Joko Anwar sebelumnya.
Seolah-olah, Joko Anwar bermaksud bikin universe yang menghubungkan semua kisah dalam satu linimasa. Perdebatan tentang hal ini tentu banyak.
Bahkan, tidak sedikit yang menganggap kalau ini sekadar bentuk keisengan Joko Anwar aja dan bukannya membuktikan bahwa semua film Joko Anwar berada di semesta yang sama.
Nah, apa saja easter egg yang cukup bikin penasaran di Siksa Kubur? Berikut rangkumannya dilansir dari laman Kincir, Sabtu (27/4/2024):
1. Pohon di kuburan
Beberapa waktu yang lalu, Joko Anwar pernah mencuitkan “Perhatikan Pohonnya”. Pohon yang dimaksud oleh Joko Anwar itu merujuk kepada pohon yang ada di dekat kuburan tempat Pak Wahyu dikuburkan.
Nah, apa yang istimewa sama pohon tersebut? Kalau kamu sudah menonton Pengabdi Setan 2 dan melihat elemen-elemennya dengan teliti, kamu mungkin menyadari kalau pohon tersebut serupa dengan pohon yang ada di dekat rumah susun yang didiami oleh Maya usai tragedi di Pengabdi Setan pertama.
Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan: apakah film Siksa Kubur berlokasi di tempat yang sama dengan film Pengabdi Setan 2, hanya pada waktu yang berbeda? Apakah kisah Adil dan Sita terjadi bertahun-tahun setelah tragedi rumah susun itu?
2. Kematian Nani yang tragis
Film Siksa Kubur bukanlah film pertama besutan Joko Anwar yang dibintangi oleh Christine Hakim. Sebelumnya, Christine Hakim sudah pernah membintangi film besutan Joko Anwar yang berjudul Perempuan Tanah Jahanam sebagai Nyi Misni, dukun jahat yang sebetulnya menyebabkan kutukan di desa Harjosari.
Beberapa penonton beranggapan bahwa sebetulnya, sosok Nani (yang diperankan oleh Christine Hakim ini) merupakan sosok Nyi Misni yang sudah “bertaubat”. Setelah berbagai hal yang terjadi di Perempuan Tanah Jahanam, Nyi Misni mengubah nama dan menikah dengan Pandi.
Di Siksa Kubur, Nani digambarkan meninggal dunia dengan cara rambutnya tergulung di mesin cuci dan kulit kepalanya terlepas. Tragedi kulit ini seolah mengingatkan kutukan bayi tanpa kulit dan ritual menjadikan kulit manusia sebagai wayang kulit yang dilakukan oleh Nyi Misni dalam Perempuan Tanah Jahanam.
Namun, teori ini memang agak lemah karena di akhir Perempuan Tanah Jahanam, Nyi Misni digambarkan bangkit sebagai makhluk halus.
3. Kuburan I Masbeth
Film pendek yang juga disutradarai oleh Joko Anwar berjudul Grave Torture (2012) membuka ceritanya dengan kematian pembunuh berantai bernama Ismail Masbeth. Anaknya melihat kengerian siksa kubur karena enggak sengaja ikut masuk ke dalam.
Nama Ismail Masbeth ini masih ada di dalam film Siksa Kubur. Kalau kamu jeli, nisan kuburan yang ada di samping kuburan Pak Wahyu bertatahkan tulisan “I Masbeth”. Kemungkinan besar, kuburan itu memang kuburan dari Ismail Masbeth yang ada di film pendek Grave Torture.
4. Kaset suara Siksa Kubur
Grave Torture (2012) memang seakan sengaja disambungkan dengan Siksa Kubur yang dirilis pada tahun 2024. Selain judul serupa dan kuburan I Masbeth, masih ada easter egg lain yang seolah menjadi garis penghubung linimasa kedua film ini.
Orang tua Sita dan Adil meninggal dunia karena ekstremis yang melancarkan serangan bom bunuh diri. Penyebab serangan itu antara lain lantaran si pelaku mempercayai suara rekaman siksa kubur yang viral sebagai suara betulan, yang menjadi wahyu untuk melakukan hal semacam itu.
Nah rekaman ini, jika didengarkan, sepertinya rekaman suara siksa kubur Ismail Masbeth di Grave Torture.
5. Majalah di laci dan sekte-sekte
Film Pintu Terlarang, Pengabdi Setan, dan Pengabdi Setan 2 memunculkan keberadaan sekte sebagai sumber dari permasalahan-permasalahan yang misterius dan bikin bergidik ngeri. Lalu, adakah sekte semacam ini di Siksa Kubur.
Secara keseluruhan, film ini enggak terlihat seperti membicarakan sekte. Namun, petunjuk adanya majalah di laci Pak Wahyu, perkataan Pak Wahyu soal “ibu”, dan juga penghuni panti yang mengelilingi lilin seolah menandakan keberadaan sekte.
Bisa jadi Pak Wahyu masuk ke dalam sekte kesuburan atau penghuni panti ada yang masuk ke sekte Herosase seperti Pintu Terlarang. Namun, ada juga yang menganggap bahwa hal ini enggak ada hubungannya kecuali kesamaan bahwa orang-orang tersebut “terikat dengan dosa dan obsesi selama di dunia”.
Editor : Rizal Fadillah