get app
inews
Aa Text
Read Next : Jasa Tirta II Salurkan Air Bersih untuk Warga Purwakarta

Dikenal ‘Raja Sepatu’, Pabrik Bata di Purwakarta Tutup Usai 30 Tahun Berdiri

Senin, 06 Mei 2024 | 21:40 WIB
header img
Merek alas kaki legendaris, Sepatu Bata memutuskan untuk menutup salah satu pabriknya yang berada di Purwakarta, Jawa Barat. Foto: Instagram.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Merek alas kaki legendaris, Sepatu Bata memutuskan untuk menutup salah satu pabriknya yang berada di Purwakarta, Jawa Barat. 

Tutupnya pabrik Bata di Purwakarta, disebabkan karena beratnya biaya operasional buntut rugi yang membengkak.

Direktur Bata, Hatta Tutuko mengatakan perusahaan telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat. 

Namun sayang, upaya tersebut belum optimal dan berujung penutupan pabrik.

"Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia," ujar Hatta dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (6/5/2024).

"Dengan adanya keputusan ini, maka Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta," tambahnya.

Perlu diketahui, Bata sendiri memang telah menderita kerugian sebesar Rp 80,65 miliar pada periode Januari sampai September 2023, membengkak 294,76% dibanding rugi Rp 20,43 miliar pada Januari-September 2022.

Penjualan bersih Perseroan juga tercatat turun 0,42% menjadi Rp 488,47 miliar pada Januari sampai September 2023, dari Rp 490,57 miliar periode sama 2022.

Perjalanan Bata di Indonesia

PT Sepatu Bata Tbk merupakan perusahaan yang dikenal sebagai produsen sepatu legendaris dan ternama BATA. 

Melansir dari situs resminya perusahaan ini didirikan oleh Tomas, Anna, dan Antonin Bata pada 21 September 1894 di Zlin, Republik Ceko.

Diketahui ketiga bersaudara tersebut merupakan generasi kedelapan dari keluarga Bata yang memiliki bisni sepatu selama turun menurun. 

Sebelumnya keluarga ini hanya memiliki bisnis berbentuk bengkel tradisional yang dijalankan oleh satu orang saja.

Kemudian ketiga bersaudara tersebut menggantikan bisnis tradisionalnya dan memulai perusahaannya dengan mempekerjakan 10 orang. 

Pada tahun 1897, perusahaannya mulai menggunakan mesin yang modern.

Setelah sukses dan menjadi perusahaan produsen alas kaki terbesar di Eropa pada masa tersebut Bata kemudian melakukan ekspansi ke berbagai negara. 

Bata memulai dari Swiss, lalu ke Inggris, Prancis, Belanda, Kanada, sampai negeri di Timur bernama Hindia Belanda. 

Adapun, jejak Bata di Hindia Belanda terdeteksi pada 1931 lewat pendirian gudang impor sepatu Bata di Tanjung Priok.

Di Hindia Belanda, Bata rupanya sukses menjadi 'raja sepatu' usai mendirikan pabrik sepatu Bata di Kalibata, pada 1939.

Kemudian pada 24 Maret 1982 perusahaannya sudah terdaftar di Jakarta Stock Exchange atau sekarang dikenal dengan BEI.

Sementara pabrik sepatunya di Purwakarta, Jawa Barat sudah selesai berdiri sejak tahun 1994. Kemudian pada tahun 2004 perusahaan Bata mendapatkan izin mengimpor dan mendistribusikan barang yang diimpor.

Melalui sejarah panjangnya sepatu Bata menjadi merek yang banyak digunakan masyarakat Indonesia sehingga jadi produk yang cukup legendaris. 

Terutama terkenal sebagai sepatu sekolah karena memiliki tagline tersendiri yaitu “Back to School”.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut