BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Anggota DPRD Jabar Hasbullah Rahmad mengatakan keberadaan pondok pesantren begitu penting dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia khususnya di Jawa Barat.
Menurutnya, ponpes memiliki ilmu pengetahuan handal dengan dilandasi iman dan takwa serta kokoh, maka sangat berperan besar dalam mencerdaskan anak bangsa melalui pendidikan agama.
"Pesantren ini berkontribusi menyiapkan generasi bangsa Indonesia yang Islami, bukan hanya dari sisi ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki perilaku, akhlak dan budi pekerti yang baik,” kata Hasbullah saat Penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat No. 1 Tahun 2021 Tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren kepada masyarakat Kampung Sidamukti Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jumat lalu.
Hasbullah menambahkan dari sekitar 29 ribu pesantren di Indonesia, sebanyak delapan ribu lebih pesantren atau 28 persennya berada di Jawa Barat dengan jumlah santri yang hampir mencapai 800 ribu santri.
"Terdapat lebih dari 8 ribu pesantren di Jawa Barat dimana pesantren menyelenggarakan pendidikan baik setingkat MI, MTs maupun MA untuk melahirkan calon-calon penerus bangsa kedepan yang apa bedanya dengan yang sekolah negeri?," jelas Bang Has sapaan akrabnya.
Sehingga, terang Hasbullah, melalui Perda Penyelenggaraan Pesantren diharapkan dapat memenuhi kebutuhan yang mendasar. Paling tidak aspek kesejahteraan para tenaga pengajar di pesantren ada kebijakan anggarannya.
"Kalau bapak-ibu turun ke pesantren, jangankan fasilitas, kesejahteraan guru ngajinya juga masih minim. Padahal sama-sama memberikan ilmu kepada peserta didiknya, maka dari itu kita lahirkan perda ini," terang Hasbullah.
Hasbullah menegaskan, dengan adanya Perda Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren, peran pesantren dalam pembangunan di Jawa Barat bisa lebih ditingkatkan. Pemprov Jabar juga harus menyelenggarakan pembinaan, pemberdayaan dan fasilitasi terhadap pengembangan pesantren sehingga pesantren bisa meningkatkan kontribusinya dalam pembangunan bangsa.
"Sehingga kita harus punya database yang jelas, inventarisasi dan punya program terhadap penguatan Pesantren sebagai lembaga pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat," pungkasnya. (*)
Editor : Abdul Basir