get app
inews
Aa Read Next : Sempat Diwarnai Drama, Antusias Penonton Konser Sheila On 7 'Tunggu Aku Di Bandung' Capai 30 Ribu

Tak Kalah Saing, Awug Cibeunying Masih Diburu Pecinta Kuliner di Bandung

Senin, 10 Juni 2024 | 23:45 WIB
header img
Awug Cibeunying. Foto: Humas Pemkot Bandung.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kota Bandung merupakan surganya kuliner, karena terdapat banyak jenis kuliner mudah didapatkan, baik tradisional maupun modern.

Salah satunya Awug, Awug telah dikenal sejak lama di masyarakat Sunda, khususnya di Kota Bandung. Kue ini biasanya disajikan dalam acara-acara adat, perayaan keluarga, atau sebagai hidangan penutup dalam berbagai kesempatan.

Awug merupakan salah satu kuliner jadul yang terbuat dari tepung beras dan gula merah serta parutan kelapa.

Dalam pengolahannya, Awug terbuat dari tepung beras (paré) yang dicampur dengan air, garam, gula merah dan kelapa parut serta dimasak dengan cara dikukus. Akan tetapi, dikukus dengan perabot dapur beranyam bambu bernama aseupan, awug menjadi makanan khas.

Satu di antara kedai ternama yang menyajikan khas Kuliner Jawa Barat adalah Awug Cibeunying.

Awug Cibeunying berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, seberang Balai Besar Tekstil. Letaknya persis di pinggir jalan, sangat strategis bagi pengunjung yang ingin menyambangi Awug Cibeunying.

Awug Cibeunying merupakan milik dari Ajang Muhidin bersama istri yang sudah ada sejak tahun 1980.

Saat ini, Ajang di bantu empat anaknya mengelola usaha Awug Cibeunying tersebut. Ajang berharap, semoga awug dan jajanan tradisional lainnya dapat terus dilestarikan sebagai salah satu jajanan khas Sunda dan tetap eksis di antara maraknya kuliner modern yang semakin berkembang.

“Awug bukan sekadar kue, melainkan bagian dari warisan budaya kuliner Sunda yang perlu dilestarikan,” ujarnya.

Di tengah gempuran makanan modern, menjaga keberadaan awug menjadi penting untuk mempertahankan identitas dan kekayaan kuliner lokal.

Disini, tidak hanya Awug yang dijual. Namun di antaranya putri noong, nasi ketan putih, nasi ketan hitam, nasi ketan serundeng, adas, lupis, putu mayang, kelepon, ali agrem, ongol-ongol, moci, gurandil, jiwel, jalabria, naga sari, moho, kelepon ubi, gemblong dan bugis.

Kedai yang buka dari 09.00 sampai 21.00 tersebut tidak pernah sepi disambangi pelanggan. Cita rasanya yang khas menjadi penarik bagi pelanggan untuk balik lagi mencicipi berbagai jenis jajanan disini.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut