BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Penyebaran informasi bohong dan tidak benar alias hoaks di Indonesia semakin tinggi di tengah kemajuan teknologi informasi. Terlebih menjelang Pilkada Serentak 2024.
Untuk mencegah hoaks di Pilkada Serentak 2024, Tular Nalar, program unggulan yang dikoordinatori Wilfridus Kado, berkolaborasi dengan Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Kabupaten Ende dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Ende, menggelar Sekolah Kebangsaan Tular Nalar.
Sekolah Kebangsaan yang diikuti ratusan siswa SMK itu bertujuan untuk meningkatkan literasi digital menuju Pilkada Serentak 2024 aman dan damai.
Wilfridus Kado mengatakan, Tular Nalar merupakan Program Pelatihan Literasi Digital untuk menyosialisasikan bahaya hoaks dan terus berkomitmen dalam menciptakan imunitas terhadap penyebaran informasi palsu di masyarakat Indonesia.
“Sekolah Kebangsaan adalah salah satu program dari inisiatif Tular Nalar yang kami galakkan dan mendapat dukungan dari Google.org. Ini menunjukkan keseriusan kami dalam memberikan pemahaman komprehensif kepada generasi muda tentang bahaya hoaks dan pentingnya kritis dalam menyikapi informasi,” kata Wilfridus, Selasa (2/6/2024).
Ketua Presidium Mafindo Septiaji Eko Nugroho menyatakan, dengan dukungan berkelanjutan dari Google.org, Mafindo merasa bangga dapat berkolaborasi dengan Love Frankie, Think Policy, Perludem, Ruangguru, para pakar, dan aktivis literasi lainnya untuk memperluas program Tular Nalar di 38 provinsi.
“Hal ini akan mendukung upaya kami sebelumnya dalam memberdayakan penerima manfaat, terutama first-time votters dan lansia dengan critical thinking untuk mengenali dan mencegah penyebaran hoaks, misinformasi, disinformasi, dan ujaran kebencian terkait pemilu,” kata Septiaji.
Direktur Love Frankie Matt Love mengatakan, saat ini Indonesia berada pada titik kritis di tengah badai informasi digital. Tantangan hoaks, misinformasi, dan disinformasi bukan hanya menjadi sekadar gangguan selewat tetapi ujian ketahanan kolektif atas norma dan demokrasi.
Urgensi untuk mengatasi krisis literasi digital tidak pernah lebih terasa seperti sekarang. Bagi first-time voters yang memainkan peran penting dalam membentuk masa depan bangsa, kemampuan untuk mengidentifikasi dan menangkal potensi misinformasi bukan hanya aset, tapi suatu keharusan.
“Bagi Love Frankie, kolaborasi kami dengan Mafindo dalam program Tular Nalar lebih dari sekadar kemitraan. Ini adalah upaya terpadu untuk membekali first-time voters dengan keahlian prebunking," kata Matt Love.
"Saat mendekati Pemilu 2024, kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan lanskap digital kita, memastikan setiap warga negara, terutama first-time voters dapat dengan percaya diri menavigasi lautan informasi dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang benar untuk masa depan Indonesia," ujar Matt Love.
Editor : Ude D Gunadi