BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Jelang Pilwalkot Bandung november mendatang, Partai Nasdem terus melakukan silaturahmi ke sejumlah parpol untuk membuka peluang koalisi guna mengusung calon di Pilkada nanti.
Pada Selasa (23/7/2024) Malam, Partai NasDem berkunjung ke DPC PDI Perjuangan Kota Bandung, di Jalan Arcamanik Endah.
DPD NasDem datang ke PDIP dipimpin Ketua DPD NasDem kota Bandung, Rendiana Awangga beserta Sekretaris NasDem kota Bandung, Uung Tanuwidjaja, serta bakal calonnya yang hendak diusung, yakni M Farhan beserta rombongan pengurus NasDem kota Bandung. Kedatangan mereka disambut hangat jajaran DPC PDIP kota Bandung yang diketuai, Achmad Nugraha.
Sebagai tuan rumah, Achmad Nugraha pun menyampaikan bahwa kedatangan NasDem kota Bandung sebagai penghormatan dan penghargaan. Dia pun berterima kasih kepada jajaran NasDem kota Bandung yang berkenan hadir ke kantor DPC PDIP.
"Tentunya kami satu tujuan bagaimana kami menguatkan dan mewujudkan apa yang menjadi cita-cita bersama. Tentunya, kami akan mencoba melakukan komunikasi tak hanya sekali, melainkan ke depannya akan dilakukan karena NasDem ini sudah datang ke sini, maka tentu kami nanti yang akan datang ke NasDem," ujar Achmad.
Achmad Nugraha berharap ada komunikasi dan pemikiran yang sama serta mendapat titik temu, sehingga bisa menuntaskan apa-apa saja yang telah dibahas dalam pertemuan tersebut.
"Kami punya banyak hal kesamaan, termasuk ideologi partai yang lebih jauh, nanti secara normatif setelah kami ada komunikasi lebih harus ada tindak lanjutnya," katanya.
Disinggung terkait nama calon yang bakal diusung PDIP untuk kota Bandung, Achmad Nugraha pun menyebut sampai saat ini surat tugas untuk Dandan Riza Wardana.
"Itu sudah 80-90 persen ke saudara Dandan. Waktunya pun sudah sangat tak terlalu lama. Ya harapan kami, nantinya saudara Dandan yang diusung, namun yang mempunyai kewenangan kan DPP. Tentunya, kalau melihat dari progres yang dilakukan Dandan sudah dilakukan semua, serta sudah terprogres dan terlaporkan ke DPP," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, Dandan sudah melakukan konsolidasi sampai penerapan dalam hal strategis pun telah tersampaikan. Sehingga, jika nanti berjodoh bersama NasDem maka bisa bersama-sama dalam satu pemikiran yang sama.
"Ya bismillah. Kami mengawal penugasan dari DPP untuk Dandan Riza Wardana sebagai Bakal Calon Kepala Daerah dari PDIP. Yang jelas, oleh DPP diberikan tugas dan menyerahkan ke kami untuk hal mencari pasangannya," ucapnya.
Ketua DPD NasDem kota Bandung, Rendiana Awangga berterima kasih kepada jajaran PDIP kota Bandung yang sudah menerima NasDem dengan sangat baik. Awangga merasa kunjungan ke PDIP lebih progresif sampai telah menyepakati beberapa hal, termasuk kaitannya dengan pembentukan tim teknis yang bakal mereka komunikasikan ke DPP.
"Insya Allah, memang kami sudah memiliki kesamaan dengan PDIP, baik isu-isu yang kami perjuangkan di kota Bandung dan menyepakati bersama bahwa kami mempunyai PR di Bandung yang tak bisa dibangun sendiri melainkan mesti seluruh stakeholder termasuk salah satunya para partai politik," katanya.
Awangga pun berharap koalisi bisa terjalin lebih dari satu partai untuk pilkada kota Bandung 2024. Kemudian, jika sudah berkoalisi dengan PDIP, tak menutup kemungkinan bakal ada partai lain yang bakal ikut bergabung.
"Insya allah (peluang) sangat besar dengan PDIP dan itu yang kami harapkan. Kami memiliki sejarah panjang secara personal dan mempunyai sejarah baik pernah memperjuangkan isu-isu bersama. Lalu, komunikasi secara personal dengan PDIP terbangun sangat baik termasuk difraksi yang memiliki konsisten mengenai permasalahan isu di Bandung. Kami yakin kalau berkoalisi (PDIP-NasDem) maka akan banyak hal baik yang diberikan untuk kota ini," ujar Awangga.
Bakal calon wali kota dari NasDem, M Farhan pun meyakini ketika berkomunikasi dengan PDIP, itu tak hanya sekedar ramah tamah, tetapi ada terobosan di dalam pembentukan koalisi pilkada kota Bandung 2024.
"Kami hanya punya waktu kurang lima minggu atau sekitar empat minggu untuk mendaftar pada 27-29 Agustus 2024. Jadi, artinya kami nggak punya waktu banyak. Sebab, ada hal-hal yang mesti dilakukan. Terpenting, memastikan kami punya pasangan dahulu," ujar Farhan.
Namun, kata Farhan, pasangan tak akan terjadi jika tak ada koalisi partai yang terjalin. Maka, koalisi partai di tingkat pusat saat ini tak memperhatikan kota Bandung, melainkan serentak wilayah lain.
"Jadi, apa yang terjadi di daerah dan usulan dari para pimpinan partai di Bandung untuk koalisi dengan siapa saja menjadi penting dan harus diyakinkan bersama-sama. Kalau NasDem dengan PDIP terwujud (koalisi) atau mungkin ada beberapa partai bergabung untuk berkoalisi di Bandung, maka yang meyakinkan DPP itu bukanlah masing-masing, tapi misal ketua NasDem dan ketua PDIP kota Bandung datang ke DPP NasDem dan DPP PDIP. Karena, kalau enggak seperti itu enggak akan terjadi, bisa-bisa enggak ada paslon. Dan bila itu dibiarkan terjadi, maka mimpi buruk paslon, yakni kawin paksa," katanya
Farhan pun mengakui hubungan secara personal dengan Dandan sangatlah baik dan tak ada masalah. Namun, dia menyarankan sebaiknya hubungan mereka tak akan ada artinya bila partai tak mau berkoalisi.
"Intinya, partainya dahulu dong, baru bicara calonnya," katanya.(*)
Editor : Abdul Basir