Dukung Pelari dan Lifestyle Warga Bandung, Saucony Buka Store di 23 Paskal Mall

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Saucony, brand sepatu berkualitas asal Amerika Serikat membuka official Store di 23 Paskal Mall, Paskal Hyper Square, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Sabtu (10/8/2024). Pembukaan store ini bentuk dukungan Saucony terhadap para penggemar olahraga lari dan lifestyle warga Kota Bandung.

Grand opening Saucony official store di 23 Paskal Mall berlangsung meriah, dihadiri warga Bandung dan pehobi lari. Mereka antusias menyambut kehadiran Saucony official store di Kota Bandung.

Direktur PT Surya Bumi Retailindo Andhika Pratama mengatakan, monobrand store Saucony di lantai dua 23 Paskal Mall, Kota Bandung merupakan toko keempat di Indonesia setelah Jakarta di Pondok Indah Mal dan Gandaria City serta Tunjungan Plaza, Surabaya.

"Kenapa Bandung dipilih? Karena kami melihat bagaimana antusiasme warga  Bandung terutama pehobi olahraga lari. Kami juga ada komunitas lari di sini yang rutin sepekan sekali latihan di Lapangan Gasibu, Bandung. Dari situ kami melihat antusiasme pelari di Bandung," kata Andhika seusai membuka Saucony monobrand store.

Selain itu, ujar Andhika, event besar lomba lari maraton beberapa kali digelar Bandung. Setiap bulan ada event lari, komunitas pelari lokal di Bandung selalu berpartisipasi 

"Jadi saya bisa melihat bahwa potensi pasar lari di Bandung cukup besar. Toko di Jakarta, banyak pembeli dari Bandung. Itu alasan kami buka toko di Bandung," ujar Andhika.

Direktor PT Surya Bumi Retailindo Andhika Pratama. (FOTO: AGUS WARSUDI)

Program penukaran sepatu olahraga laik pakai ini berlangsung selama satu bulan. Saycony tidak menarget berapa banyak sepatu laik pakai yang terkumpul, tapi sebanyak-banyaknya. 

"Kami, setiap opening ada kampanye selama satu bulan. Pernah dua ratus pasang sepatu laik pakai. Penukar sepatu akan mendapat voucher Rp500.000. Semua sepatu sama Rp500.000," tutur Andhika.

"Saya undang pelanggan, warga Bandung membawa sepatu laik pakainya. Nanti akan kami sumbangkan ke atlet lari di daerah yang kurang mampu untuk membeli sepatu, sehingga kami mendukung atlet," ucapnya.

"Gerakan ini muncul karena keresahan kami tentang banyaknya limbah sepatu seiring dengan perkembangan industri running di Indonesia dan dunia. Menurut data dari www.circularonline.co.uk , sekitar 23 miliar pasang sepatu diproduksi setiap tahun, dengan 22 miliar di antaranya berakhir di tempat pembuangan sampah dan menjadi limbah," ujarnya.

Andhika menyatakan, sepatu Saucony terdiri atas beberapa jenis. Antara lain, chusion daily training shoes, yaitu sepatu yang dipakai untuk sehari hari sehingga alas lebih tebal, empuk. 

Kemudian, trail outdoor activity yang cocok digunakan untuk aktivitas luar ruangan, misalnya hiking. Lalu, jenis liquid dengan keunggulan ringan dan pelat dengan teknologi. 

Warga Bandung antusias menyambut pembukaan official store Saucony di 23 Paskal Mall. (FOTO: AGUS WARSUDI)

Menurut Andhika, secara fungsi, Saucony melakukan edukasi ke runner (pelari) dan masyarakat. Tidak semua sepatu dengan teknologi tertentu tidak bisa dipakai sehari hari karena akan menyebabkan cidera kaki. Karena itu, ada jenis sepatu untuk dipakai sehari hari. 

"Kalau dia fungsinya lifestyle sehari-hari pakai ini. Untuk lari jogging. Kalau mau race maraton, kami lakukan training berkala. Mayoritas pelari paham soal ini," tuturnya.

Dua tahun terakhir, kata Andhika, jumlah pehobi lari meningkat setelah pandemi berakhir 2021-2022 sampai sekarang. Grafik penggemar olahraga lari meningkat. Setiap minggu ada acara lomba lari. 

"Naiknya 100 persen malah 200 persen. Ini menunjukkan masyarakat sadar akan kesehatan. Jadi bukan hanya keren, tapi mereka mau sehat. Run for good," ucap Andhika. 

Untuk diketahui, Saucony merupakan, brand sepatu lari dunia yang berdiri sejak 1898 silam. "Misi kami dibangun di atas tiga pilar dasar, yaitu, good performance, good health, dan good communities. Kami mendukung pelari dari jiwa hingga kaki melalui inisiatif pendidikan, cerita motivasi, dan pengalaman menginspirasi," ujarnya.

Editor : Ude D Gunadi