MEDAN, iNewsBandungRaya.id - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumatera Utara meminta media massa menyajikan informasi akurat dan valid guna menangkal hoaks sekaligus menyukseskan Pilkada Serentak 2024.
Koordinator Divisi Humas Bawaslu Sumut Saut Boang Manalu mengatakan, media massa memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi edukasi dan pengawasan selama proses pilkada.
“Media adalah mitra strategis yang memiliki peran besar dalam menyukseskan Pilkada 2024 melalui karya jurnalistik yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan pemberitaan yang valid, kita dapat mencegah penyebaran hoaks yang meresahkan masyarakat,” kata Saut dalam diskusi secara virtual di Aula Bawaslu Sumut, Minggu (18/8/2024).
Saut menyatakan, kolaborasi antara Bawaslu dan media massa akan memperkuat upaya bersama dalam mewujudkan pilkada aman, damai, dan jujur. Bawaslu berkomitmen terus membuka ruang diskusi dengan media massa guna menguatkan kemitraan yang telah terjalin dan melakukan evaluasi berkala terhadap proses pemberitaan.
Dalam diskusi yang dihadiri oleh akademisi dan wartawan itu, Saut juga menekankan pentingnya peran media dalam mencegah penyebaran isu-isu tidak benar, terutama di media sosial (medsos). "Dengan kerja sama yang baik antara Bawaslu dan media massa, diharapkan pilkada dapat berjalan tanpa kendala berarti," ujar Saut.
Akademisi dari Universitas Prima Medan Robert Tua Siregar menyoroti enam unsur penting dalam komunikasi publik yang perlu diperhatikan oleh media dan penyelenggara pilkada. Unsur-unsur tersebut meliputi sumber, pesan, media, penerima, pengaruh, dan tanggapan.
“Verifikasi data dan informasi menjadi hal krusial untuk menghindari pemberitaan hoaks. Dengan begitu, berita yang disampaikan ke publik dapat dipertanggungjawabkan,” kata Robert.
Robert juga menegaskan pentingnya integritas dan profesionalitas jurnalis dalam menjaga kualitas berita.
Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumut Erris J Napitupulu mengapresiasi langkah Bawaslu Sumut yang proaktif bekerja sama dengan media massa dalam menyebarluaskan informasi terkait pilkada.
Erris mengingatkan pentingnya peran media dalam menangkal kampanye hitam dan buzzer yang kerap meramaikan medsos selama masa pilkada.
“Kehadiran media siber yang berbasis pada kode etik jurnalistik sangat berbeda dengan media sosial seperti Twitter atau TikTok yang tidak memiliki mekanisme kontrol. Karena itu, Bawaslu harus bersikap terbuka dan menyampaikan setiap tahapan pilkada secara akurat,” kata Erris.
Diskusi ini menghadirkan berbagai perspektif dari para pemilik media siber yang menjadi bagian dari SMSI Sumut, dengan fokus pada pentingnya sinergi yang kuat antara Bawaslu dan media untuk menyukseskan Pilkada 2024.
Editor : Ude D Gunadi