BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional dalam bidang kesehatan yaitu kehidupan rakyat yang sehat dan sejahtera, maka diperlukan peningkatan pelayanan profesi kedokteran kepada masyarakat.
Sebagai ilmu yang bersifat dinamis, perkembangan kedokteran dan proses pembelajarannya tidak pernah berhenti, baik dari segi keilmuan maupun teknologinya.
Demikian pula dalam bidang bedah panggul dan lutut. Perkembangan teknologi dan informasi terjadi dengan sangat pesat. Para Dokter Bedah Panggul dan Lutut Indonesia menyadari sepenuhnya kewajiban untuk berperan serta menyikapi perkembangan dalam bidang kesehatan tersebut.
Maka dalam rangka memenuhi kewajiban itu diperlukan usaha yang berkesinambungan untuk meningkatkan pemahaman keilmuan, profesionalisme, dan pelayanan pada level yang tertinggi dengan berpegang teguh kepada sumpah dokter dan kode etik kedokteran Indonesia.
Untuk itu diperlukan kerjasama secara terpadu yang dilandasi semangat perhimpunan dan kesatuan di antara Dokter Bedah Panggul dan Lutut.
Pada pertemuan ini, Indonesia Hip & Knee Society (IHKS) menggelar kongres dengan mengangkat tema Conquering Everyday Challenge in Hip and Knee Problem.
Tema ini Relevan untuk para dokter orthopedi dan traumatologi, khususnya yang mendalami bidang panggul dan lutut karena topik topik yang dibahas mulai dari permasalahan mendasar hingga permasalahan kompleks yang disebabkan cedera olahraga, kecelakaan maupun proses degeneratif.
Hadir dalam pertemuan ini, para ahli dalam bidang panggul dan lutut dari seluruh dunia, diantaranya Dokter dari klub Real Madrid, Manuel Leyes, juga ada pembicara Daniel J. Berry dari Mayo Clinic yaitu pusat kesehatan akademis terkenal asal Amerika yang fokus menyediakan pelayanan, pendidikan, dan riset kesehatan terintegrasi, dan masih banyak pembicara lainnya yang merupakan ahli di bidang Panggul dan Lutut.
President off Indonesia Hip & Knee Society, dr. Kiki Novito, mengatakan perkembangan teknologi dan informasi terjadi dengan sangat pesat.
Untuk itu, melalui pesatnya perkembangan teknologi tersebut, kedokteran Indonesia harus sudah bisa masuk ke era artificial intelligence (AI).
“Bagaimana kita mengupdate teknologi, kita masuk kedalam era artificial intelligence dan robotik sehingga Indonesia kita tidak ketinggalan,” ujar Kiki.
Dengan tambahan dari hal-hal tersebut, yang namanya AI itu sangat membantu pendataan dan segala macamnya, dan dengan adanya teknologi robotik itu sangat membantu proses penanganan.
Selain itu, perkembangan atlet Indonesia pun yang saat ini kualitasnya sudah sudah meningkat harus dibarengi dengan penanganan cedera yang lebih baik pula.
“Sekarang kita lihat olimpiade/atlet Indonesia Sekarang bagus-bagus sehingga penanganan apabila ada yang cedera kita bisa lebih baik dalam penanganan nya,” katanya.
Kiki juga menilai, di Indonesia penanganan para atlet sudah masuk modern, setiap klub-klub sepak bola punya medic nya masing-masing, punya profesional doktor nya sendiri.
Saat disinggung terkait sedikitnya ahli dalam bidang bedah panggul dan lutut, Kiki mengatakan saat ini ada 1500-1600 anggota, dan kedepannya akan dibuka kembali pendidikan terkait pendalaman tentang panggul dan lutut.
“Kita bikin lagi pendidikan untuk pendalaman tentang panggul dan lutut, kenapa perkembangan nya lambat? Pertama kita perlu tempat, kedua kita juga perlu banyak berlatih. Saya rasa dalam waktu dekat jumlahnya akan bertambah banyak,” tandasnya.
Sementara itu, Dokter dari klub Real Madrid, Manuel Leyes mengaku senang bisa hadir dalam kongres IHKS yang digelar di Bandung tersebut.
“Saya sangat senang bisa hadir di Bandung dalam agenda yang sangat penting ini,” katanya.
Perlu diketahui, Kongres ini dihadiri oleh Pembicara internasional sebanyak 30 orang, Pembicara nasional sebanyak 77 orang Diikuti peserta sebanyak 695 orang dari Indonesia dan negara-negara tetangga.
IHKS terus mengikuti perkembangan dan berkontribusi dalam memberikan edukasi bagi anggotanya dalam bidang panggul dan lutut di tengah perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat.
Adanya AI dan teknologi robotik dalam dunia kedokteran belakangan juga sudah membuat seluruh anggota IHKS akan terus mengupgrade ilmu Panggul dan Lutut berbasis teknologi tersebut dan berkelanjutan.
Editor : Zhafran Pramoedya