Pembayaran Parkir Pakai QRIS Dikritisi DPRD Kota Bandung , Rawan Disalahgunakan

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Parkir Kota Bandung akan meluncurkan inovasi pembayaran parkir dengan menggunakan barcode scan atau QRIS. Sistem pembayaran ini diklaim mampu mendorong peningkatan pendapatan dari sektor parkir on the street di Kota Bandung.

Namun, teknis penerapan kebijakan ini dinilai berpotensi disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Demikian dikatakan anggota Komisi C DPRD Kota Bandung, Andri Rusmana.

Baca Juga

Dishub Kota Bandung Tindak Tegas Bus Gunakan Klakson Telolet

Andri menyebut teknis penerapan kebijakan itu soal penempelan QR Code pada rompi yang dipakai juru parkir.

"Perihal teknis pemakaian rompi menurut saya kurang tepat memilihnya, terutama rompi bisa dibeli, didapatkan di mana saja dan QRIS bisa di buat sendiri. Jangan sampai seperti contoh pernah dengar kencleng masjid pakai QRIS dan diganti oleh seseorang dengan QRIS pribadi sehingga masuknya ke rekening pribadi," tegasnya kepada wartawan dikutip Selasa (8/10/2024).

Untuk itu, Andri mengusulkan agar pembayaran via QRIS dilakukan dari mesin EDC saja. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya penyalahgunaan dan penipuan.

Baca Juga

Targetkan 60 Persen Suara, Kosgoro 1957 Siap Menangkan Dedi-Erwan dan Arfi-Yena

"Untuk menghindari hal ini saya coba mengusulkan pakai QRIS dengan penggunaan mesin EDC seperti pembayaran di kafe-kafe, mesin EDC keluar QRIS, untuk mencegah pemalsuan-pemalsuan QRIS," ujarnya.

Selain itu, Andri juga menyoroti soal maraknya parkir liar di Kota Bandung. Di mana parkir liar ini secara semena-mena meminta tarif kepada warga.

"Meminta pemerintah Kota Bandung menginventarisasi lokasi mana saja yang menjadi kewenangannya dalam mengelola perparkiran, intinya tertibkan dulu titik-titik parkir yang dikelola oleh Dishub sebagai contoh nantinya," ungkap Andri.

Baca Juga

Tembok Gang Dibongkar, Warga Cipedes Hegar Bersyukur Akses Jalan Kembali Dibuka

Kemudian, Pemkot Bandung bisa membina masyarakat yang mengelola titik parkir secara bertahap.

"Sehingga semua permasalahan dapat diurai dan diselesaikan secara bertahap sehingga menghasilkan kenyamanan warga ataupun wisatawan yang mengunjungi Kota Bandung. Libatkan semua tokoh masyarakat yang memang menginginkan Kota Bandung tertib sehingga tokoh masyarakat itu bisa dijadikan motivasi masyarakat untuk selalu parkir dengan tertib," tutup Andri.

Editor : Rizal Fadillah