BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi fenomena badai kuat Matahari melanda wilayah Indonesia selama tiga hari, sejak Jumat (11/10/2024) hingga Minggu (13/10/2024).
Sebagaimana diumumkan oleh lembaga oseanik dan atmosfer NOAA bahwa ledakan Matahari terjadi pada Senin (7/10/2024) lalu mengakibatkan badai magnet berat skala G4 di Bumi.
Ledakan tersebut adalah letusan besar radiasi elektromagnetik dari matahari yang berlangsung selama beberapa menit - jam.
“Halo sobat BMKG. Berdasarkan informasi dari NOAA, Senin lalu (07/10/2024) terjadi ledakan matahari (Solar Flare) terbesar selama 7 tahun terakhir kemudian disusul kejadian badai magnet dengan klasifikasi badai magnetik kuat atau skala G4 kemarin (10/10/2024)," isi pernyataan BMKG dalam instagram resminya dikutip Minggu (13/10/2024).
Di Indonesia, dampak besar dari fenomena jarang terjadi ini dapat mengganggu sistem telekomunikasi yang terhubung internet. Serta komunikasi berbasis radio selama periode badai matahari tersebut. Namun dampaknya tidak akan sebesar wilayah tinggi seperti daerah sekitar kutub Bumi.
“Salah satu dampak adalah adanya gangguan pada sistem komunikasi berbasis satelit dan sistem GPS," sebut BMKG.
Sebagai informasi, badai magnet, atau yang sering disebut dengan badai matahari adalah gangguan sementara akibat gelombang kejut angin matahari dan atau awan medan magnet yang berinteraksi dengan medan magnet Bumi. Peristiwa ini merupakan siklus 10-11 tahun dan wajar terjadi.
Berdasarkan hasil monitoring BMKG, ada indikasi terjadinya badai magnet bumi dengan tingkat besar di wilayah Indonesia. Salah satu dampak utama badai magnetik ialah gangguan sistem komunikasi berbasis satelit dan GPS.
Di Indonesia, dampak dari badai magnet itu bisa mengganggu komunikasi antar pengguna radio HF dan mengurangi akurasi penentuan posisi navigasi berbasis satelit seperti GPS. Namun, dampaknya tak akan sebesar wilayah lintang tinggi seperti sekitar kutub Bumi.
BMKG mengingatkan masyarakat Indonesia waspada dalam berkegiatan atau transaksi menggunakan jaringan internet selama periode badai kuat matahari akhir pekan ini.
Editor : Zhafran Pramoedya