BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Yayasan Indonesia Mampu Berdaya bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menggelar sosialisasi pendidikan pemilih bagi generasi muda di Graha Insan Cita, Depok, Kamis (24/10/2024).
Acara yang diikuti oleh 50 peserta ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi generasi muda dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2024.
Ketua Yayasan Indonesia Mampu Berdaya, Mohammad Shofa, menyampaikan pentingnya peran pemilih muda dalam menentukan masa depan Jabar.
“Suara generasi muda sangat berarti dalam membentuk kebijakan yang akan mempengaruhi arah pembangunan daerah kita. Pemilih muda adalah agen perubahan yang memiliki kekuatan besar untuk menciptakan masa depan yang lebih baik melalui partisipasi aktif di pemilu,” ungkap Shofa dalam sambutannya.
Kepala Divisi SDM dan Litbang KPU Jabar, Abdullah Sapi’I menambahkan bahwa peran generasi muda sangat vital dalam kesuksesan Pilkada serentak 2024.
“KPU memiliki komitmen untuk mendorong partisipasi masyarakat, terutama pemilih muda, agar terlibat aktif dalam pemilu. Kami berharap para peserta bisa menjadi agen perubahan yang menyampaikan informasi kepada masyarakat luas mengenai pentingnya Pilkada,” ujarnya.
Valina Singka Soebekti, narasumber pertama yang merupakan akademisi, menekankan pentingnya mengenali calon pemimpin yang akan dipilih.
“Mengetahui latar belakang, visi, dan misi calon pemimpin sangat penting untuk memastikan kita memilih pemimpin yang berintegritas dan kompeten. Kualitas seorang pemimpin dapat dilihat dari konsistensi antara ucapan dan tindakan mereka,” tegasnya.
Valina juga mengingatkan bahwa pemilih harus cerdas dan selektif dalam menentukan pilihan.
“Jangan hanya terjebak pada popularitas atau janji manis. Kita harus memastikan bahwa calon pemimpin memiliki rekam jejak yang baik dan mampu mewujudkan perubahan positif bagi masyarakat,” lanjutnya.
Sementara itu, pemerhati pemilu, Nana Sabarna, mengajak peserta untuk menjadi pemilih yang cerdas dan kritis terhadap informasi yang diterima.
“Sebagai pemilih, kita harus melakukan verifikasi informasi sebelum memutuskan untuk percaya. Dengan begitu, kita bisa menghindari hoaks dan misinformasi yang dapat merugikan proses demokrasi,” ujar Nana.
Ia juga menekankan pentingnya menolak praktik politik uang dan politik SARA, yang sering kali merusak integritas pemilu.
“Mari kita menjaga integritas pemilu dengan menolak segala bentuk politik uang dan SARA, serta memilih berdasarkan visi misi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Setelah pemaparan materi, sesi tanya jawab berlangsung interaktif. Peserta aktif bertanya dan berdiskusi mengenai berbagai aspek teknis Pilkada dan peran mereka sebagai pemilih pemula.
Acara diakhiri dengan foto bersama dan pemberian plakat sebagai simbol apresiasi atas kolaborasi antara KPU Jabar dan Yayasan Indonesia Mampu Berdaya.
Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam meningkatkan partisipasi pemilih muda dalam Pilkada 2024.
Melalui pendidikan pemilih ini, generasi muda diharapkan tidak hanya memahami hak dan tanggung jawab mereka, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga integritas demokrasi di Indonesia.
Editor : Zhafran Pramoedya