get app
inews
Aa Text
Read Next : Kang Arfi-Teh Yena Ikhtiar Lebih Masif Sapa Warga H-10 Pencoblosan

Debat Perdana Pilwalkot Bandung, Yena Masoem: Sampah Harus Dikelola dari Hulu ke Hilir

Kamis, 31 Oktober 2024 | 07:48 WIB
header img
Pasangan calon Arfi Rafnialdi-Yena Masoem tampil memukau di debat perdana Pilwalkota Bandung 2024. (Foto: istimewa)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Calon Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 4, Yena Iskandar Masoem tampil memukau di debat perdana Pilwalkota Bandung 2024 di Sudirman Grand Ballroom, Kota Bandung, Rabu (30/10/2024) malam. Dalam debat itu, Yena Masoem menyampaikan pemikiran dan gagasan tentang pentingnya pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.

Yena menyoroti Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 tentang Pengelolaan Sampah yang sudah ada, namun belum sepenuhnya diterapkan maksimal. 

Padahal, perda tersebut memberikan hak dan kewajiban bagi masyarakat, sehingga penting memastikan edukasi pengelolaan sampah yang baik bagi warga.

“Edukasi harus dimulai sejak sekolah dan dikampanyekan secara menyeluruh. Pemerintah harus memberikan contoh dalam penanganan sampah agar masyarakat bisa meneladani,” kata Yena saat mendapatkan pertanyaan tentang penanganan sampah dari panelis.

Yena menyatakan, sebelum memberikan sanksi bagi pelanggar perda, penting juga untuk memberikan apresiasi kepada warga yang telah mengelola sampah dengan baik.

Selain itu, Yena mengusulkan konsep pemilahan sampah yang terstruktur dan menekankan agar sarana serta prasarana di tingkat RW diperkuat, terutama di sekitar bantaran sungai. 

“Ulah miceun runtah ka sungai (jangan buang sampah ke sungai). Kita harus menyiapkan fasilitas di tingkat RW agar warga bisa mengelola sampah dengan tepat,” ujar Yena.

Calon wali Kota Bandung Arfi Rafnialdi mengatakan, pemberdayaan masyarakat harus dilakukan tidak hanya di hilir dengan teknologi, tetapi juga dari sumbernya. 

"Setiap warga, bukan hanya RW, harus terlibat dalam pengelolaan sampah," kata Arfi. 

Dia juga menyoroti pentingnya meningkatkan anggaran Program Inovasi Pemberdayaan Pembangunan Kewilayahan (PIPPK) agar RW lebih berdaya dalam menangani sampah di hulu.

Arfi mengusulkan insentif bagi para pengangkut sampah dan pemilahan sampah di hari berbeda untuk memudahkan proses pengangkutan dari TPS ke TPA. 

Dengan strategi ini, pasangan Yena-Arfi berharap dapat mengatasi masalah sampah Kota Bandung secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir.

Debat publik perdana tersebut mengangkat tema “Tantangan Masa Depan Kota Bandung: Mengintegrasikan Inovasi Tata Kelola Pemerintahan, Keberlanjutan Lingkungan, dan Tata Ruang yang Efisien”.

Sedangkan tiga isu debat yang diangkat, yaitu, “Tata Kelola Pemerintahan dan Inovasi Kebijakan”, “Keberlanjutan dan Kelestarian Lingkungan” serta “Infrastruktur dan Tata Ruang”. 

Sementara subtema dari debat perdana meliputi “Kemacetan dan Interkonektivitas”, “Penanganan Sampah”, “Penanganan dan Mitigasi Bencana yang Komprehensif”, “Tata Ruang” serta “Reformasi Birokrasi”.

Editor : Ude D Gunadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut