Computer Based Test Pijar Sekolah Permudah Penilaian Akhir Semester Siswa di Jawa Barat

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Praktisi pendidikan dan keamanan siber menyambut baik kehadiran Learning Management System (LMS), salah satunya Pijar Sekolah, yang menghadirkan aplikasi ujian sekolah dalam Penilaian Akhir Semester (PAS) pada pekan ini.

Berdasarkan data Pijar Sekolah, hingga September 2024 lalu, fitur Computer Based Test (CBT) sudah dipercaya lebih dari 200 sekolah di Jawa Barat dengan pengguna aktif siswa dan guru sebanyak hampir 100.000 orang.

Baca Juga

Dukung Pendidikan Modern, Pijar Sekolah Telkom Rilis Buku Digital Interaktif Berkualitas

Agus Nggermanto yang akrab disapa Paman Apiq, YouTuber literasi matematika kreatif dengan 512.000 pengikut, mengatakan, keseharian mayoritas masyarakat Indonesia terkini senantiasa berdampingan dengan teknologi. Termasuk dalam proses pendidikan anak di sekolah dasar, menengah, dan atas, baik negeri maupun swasta. 

Saat penyelenggaraan PAS, kata Paman Apiq, sekolah tidak lagi menggunakan kertas untuk lembar soal atau menjawab ujian. Sekarang, semua sudah wajib dilaksanakan secara digital baik menggunakan perangkat yang dimiliki sekolah maupun gadget pribadi milik siswa. 

“Secara prinsip, teknologi digital termasuk dalam pembelajaran itu baik-baik saja. Memberi lebih banyak manfaat daripada kurangnya. Di sisi lain, masyarakat Indonesia pun sudah tidak bisa lepas dari teknologi,” kata Paman Apiq di Aula Timur ITB belum lama ini.

PAS dengan CBT dari Pijar Sekolah, ujar dia, lebih memudahkan civitas pendidikan. Seperti, menganalisis butir soal yang dapat membantu guru memonitor dan menilai ujian. Hasil ujian dan nilai bisa langsung muncul di aplikasi ujian sekolah online ini. 

"Risiko kecurangan pun tereliminir dengan fitur remote block, karena ketika siswa membuka tab selain ujian, maka akan terblokir secara otomatis. Lebih lanjut, guru juga bisa memilah soal mana yang perlu di-evaluasi pasca ujian," ujarnya. 

Paman Apiq menuturkan, yang harus jadi perhatian Pijar Sekolah adalah memastikan siswa telah familiar dengan LMS kreasi PT Telkom itu, jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan ujian.

Baca Juga

Solusi Digital Pijar Sekolah Akselerasi Terwujudnya Generasi Emas Kompetitif di Indonesia

“Sebab, anak didik itu bermacam-macam karakternya sekalipun teknologi sudah tidak lepas dari mereka. Ada yang cepet nangkep, ada yang pelan-pelan. Nah, pastikan level literasi digital siswa terhadap penggunaan LMS saat PAS sudah bagus sebelum ujian diberikan agar tidak gagap,” tutur Paman Apiq.

Paman Apiq mengatakan, sebenarnya, kehadiran LMS tidak sekadar berfungsi saat ujian. LMS justru membantu sekolah dan siswa dalam proses belajar mengajar menjadi lebih adaptif. 

Seperti Fitur Tes Minat Bakat yang dimiliki Pijar Sekolah yang dapat membantu guru mengoptimalkan metode ajar sesuai dengan minat dan bakat anak didik. 

“Ini adalah konsep ideal, bahwa PAS daring itu bisa menangkap semua potensi anak. Tidak hanya PAS yang bersifat kognitif,” ucapnya.

Senior Expert Cyber Security dari Lembaga Riset Telematika Sharing Vision Budi Sulistyo menambahkan, PAS daring adalah kebutuhan tak terelakkan ketika generasi kekinian sehari-harinya sudah tak bisa lepas dari gadget.

“Dan saya melihat dari sisi cyber security, aplikasi-aplikasi pendidikan itu umumnya aman karena tidak ada nilai perputaran uang langsung di dalamnya,” kata Budi Sulistyo.

Baca Juga

Pijar Sekolah Dorong Peningkatan Daya Saing Siswa lewat Pendidikan Berkelanjutan

Dari sisi penggunaan, ujar Budi, orang tua siswa juga tidak perlu khawatir saat siswa menggunakan LMS dari Pijar Sekolah. Pijar Sekolah memprioritaskan keamanan siswa dan sekolah. 

Sehingga, semua pihak bisa memperoleh hasil obyektif dari aplikasi ujian sekolah online sesuai dengan kemampuan individu setiap siswa. 

Sekaligus menjadi tolak ukur keberhasilan sekolah dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar untuk masa depan bangsa lebih cerdas.

Editor : Ude D Gunadi