BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menilai kegagalan Timnas Indonesia untuk lolos ke semifinal Piala AFF 2024 harus menjadi pelajaran penting bagi pelatih Shin Tae-yong dalam menangani tim yang mayoritas terdiri dari pemain berusia di bawah 22 tahun.
Dalam laga pamungkas penyisihan Grup B yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (21/12/2024), Indonesia kalah 0-1 dari Filipina. Gol satu-satunya bagi Filipina tercipta melalui tendangan penalti yang dieksekusi oleh Kristensen pada menit ke-63.
"Kalau ditanya, saya tentu menginginkan kemenangan melawan Myanmar, Laos, dan Filipina. Kekalahan dari Vietnam saya anggap wajar karena mereka tim yang lebih berpengalaman. Namun, kalau kita sudah memberikan yang terbaik hingga semifinal dan kemudian kalah, itu tidak masalah, asalkan kita sudah berjuang sebaik mungkin," papar Erick, dikutip dari laman resmi PSSI, Senin (23/12/2024).
"Sejak awal, saya sudah mengatakan bahwa target kita di AFF ini adalah memberikan yang terbaik. Jika bicara tentang yang terbaik, seharusnya dengan pelatih dan pemain yang ada, kita bisa minimal lolos ke semifinal. Karena itu, PSSI tentu akan melakukan evaluasi," tambahnya.
Pada laga penentuan itu, Indonesia menurunkan skuad terbaiknya. Pemain-pemain yang sudah berpengalaman di level internasional seperti Marselino Ferdinan, Rafael Struick, Pratama Arhan, dan Asnawi Mangkualam dipasang di starting eleven.
Namun, permainan timnas baru mulai menunjukkan perkembangan di paruh kedua babak pertama. Sayangnya, di tengah meningkatnya intensitas serangan Indonesia, kapten tim, Muhammad Ferrari, diusir dari lapangan setelah menerima kartu kuning kedua akibat terprovokasi dan menyikut Amani Aguinaldo pada menit ke-42.
"Timnas ini diproyeksikan untuk SEA Games 2025, di mana kita berusaha mempertahankan medali emas. Karena gagal lolos ke semifinal di ajang yang persaingannya hampir serupa dengan SEA Games, banyak hal yang perlu segera dibenahi. Waktu masih cukup, setahun lagi. Jadi, pelatih dan tim harus segera melakukan perbaikan," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya