BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Publik Tanah Air dihebohkan dengan nilai tukar dollar AS ke rupiah di Google mengalami penurunan drastis menjadi Rp8.170,65 pada Sabtu (1/2/2025).
Nilai tukar atau kurs dollar AS ke rupiah di Google ini diduga merupakan serangan peretas atau hacker.
Hal tersebut diungkap oleh pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi. Dalam keterangannya, ia berpendapat para peretas mempermainkan kurs rupiah sebagai ekspresi kekecewaan mereka.
Pendapat ini hasil dari mempertimbangkan target Presiden Prabowo Subianto yang ingin mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Ibrahim mengatakan, data kurs rupiah pada Google itu merupakan cara peretas menunjukan jika rupiah bisa bernilai Rp8 ribu jika pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 mencapai target Presiden Prabowo.
Padahal, terdapat perbedaan prediksi dari berbagai pihak. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya di kisaran 4,8 persen-5,1 persen, sedangkan Kementerian Keuangan memproyeksikan 5,2
persen.
BI juga sempat merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 3,3 persen. Sementara itu, kondisi ekonomi kelas menengah ke bawah masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait risiko adanya lonjakan pengangguran.
Di sisi lain, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tersentralisasi dikhawatirkan tidak optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Jika konsumsi masyarakat meningkat tetapi investasi stagnan, maka ekonomi sulit untuk tumbuh signifikan.
Dari segi perekonomian global, kebijakan Presiden AS Donald Trump dikhawatirkan akan mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia.
Pada bulan Januari dan Februari, diperkirakan akan terjadi perang dagang antara AS dengan Tiongkok, Eropa, Kanada, dan Meksiko.
Selain itu, Trump juga mengancam akan memberikan denda 100 persen kepada negara-negara anggota BRICS yang tidak menggunakan dolar AS dalam perdagangan internasional. Terlebih, Federal Reserve memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga meski Trump meminta mereka melakukan penyesuaian.
Berbagai gejolak ekonomi itu kemungkinan besar menjadi pemicu kurs rupiah dipermainkan oleh peretas.
“Ini kemungkinan besar hanya sesaat, di hari Senin sudah kembali normal,” ujar Ibrahim dikutip dari ANTARA.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, menyatakan level nilai tukar Rp 8.100an per dolar AS sebagaimana yg ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya.
Data Bank Indonesia mencatat kurs Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025.
“Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan,” kata Ramdan.
Editor : Agung Bakti Sarasa