Bonus Demografi Jangan Lahirkan Kesengsaraan dan Masalah Baru
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/13/e3d9c_bkkbn.jpg)
BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID -- Bonus demografi menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk memperbaiki kualitas keluarga. Bonus demografi ini menjadi sangat penting dalam menghadapi Indonesia Emas agar Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara maju.
Demikian diungkapkan Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Kekuarga Prof. BudiSetiyono dalam Forum Perangkat Daerah Urusan PPPA dan PPKB yang diselenggarakan di Kampus Unikom, Kota Bandung, Rabu (11/2/2025).
Budi mengatakan, Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi di mana 70 persen penduduk nya merupakan usia produktif. Namun untuk mensejajarkan dengan negara-negara maju perlu syarat dan prasyarat, tidak hanya dilalui begitu saja.
"Tentu syarat dan prasyarat untuk sejajar dengan maju itu. Di antaranya tingkat pendapatan perkapita dan tata kelola dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya.
Untuk mendapatkan kekuarga berkualitas itu, katanya, harus ada upaya-upaya agar bonus demografi itu dimanfaatkan dengan baik. Terutama,
katanya, dalam pembangunan keluarga sehingga menghasilkan keluarga yang berkualitas.
Dalam mendapatkan keluarga berkualitas itu, katanya, perlu dibuat perencanaan sebaik mungkin sehingga pembangunan keluarga malah tidak melahirkan kesengsaraan.
Bonus Demografi, lanjut Budi, jangan sampai memberi beban dan menjadi masalah baru. Demikian pula dalam pembangunan keluarga, katanya, jangan sampai anggota keluarga malahan menjadi beban bagi yang lainnya.
"Jangan sampai membiarkan tata kelola keluarga menambah persoalan seperti stunting atau yang lainnya. Pembangunan keluarga harus berbasis kepada data kependudukan agar tidak melahirkan kesengsaraan," pungkas Budi. ***
Editor : Ude D Gunadi