Penantian 18 Tahun Berakhir, PSIM Yogyakarta Resmi Promosi ke Liga 1 2025/2026

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - PSIM Yogyakarta akhirnya memastikan tiket promosi ke Liga 1 2025/2026 setelah menunggu selama 18 tahun.
Kepastian tersebut diperoleh setelah Laskar Mataram berhasil mengalahkan PSPS Riau dengan skor 2-1 dalam laga terakhir fase 8 besar Grup X Liga 2, Senin (17/2/2025), di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.
Laga yang berlangsung sengit ini dimulai dengan PSIM unggul lebih dulu lewat gol Rafinha pada menit ke-12. PSPS Riau berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-37 melalui Ilham Fathoni.
Namun, di menit-menit akhir pertandingan, Roken Tampubolon menjadi pahlawan PSIM dengan golnya pada menit ke-87, yang memastikan kemenangan 2-1 dan mengantarkan PSIM kembali ke kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Meskipun telah memastikan promosi, PSIM masih akan menghadapi duel final melawan Bhayangkara FC untuk menentukan juara Liga 2 musim ini.
PSIM terakhir kali tampil di Liga 1 pada tahun 2006, sebelum kompetisi berganti nama menjadi Indonesia Super League (ISL) pada 2008 dan kini dikenal sebagai Liga 1.
Setelah gempa bumi yang mengguncang Yogyakarta pada 2006, PSIM harus tersingkir dari Liga 1 dan berjuang di Liga 2 hingga akhirnya sukses merealisasikan impian promosi pada musim ini.
Sebagai informasi, PSIM atau Perserikatan Sepakbola Indonesia Mataram adalah klub sepakbola di Yogyakarta yang didirikan pada tanggal 5 September 1929, yang pada awal berdirinya bernama Persatuan Sepakraga Mataram atau PSM.
Nama Mataram digunakan karena Yogyakarta merupakan pusat pemerintahan kerajaan Mataram (Ngayogyakarta Hadiningrat) saat itu. Kemudian pada tanggal 27 Juli 1930 nama PSM diubah menjadi PSIM seperti yang dikenal sekarang.
Dalam kompetisi Perserikatan, PSIM pernah menjadi juara pada tahun 1932 setelah dalam pertandingan final di Jakarta mengalahkan VIJ Jakarta.
Selanjutnya PSIM berkali-kali hanya dapat menduduki peringkat kedua setelah kalah dalam pertandingan final kompetisi Perserikatan pada tahun 1931, 1939, dan 1940.
Pada tanggal 19 April 1930, PSIM bersama dengan VIJ Jakarta (sekarang Persija Jakarta), BIVB Bandung (Persib Bandung), MIVB (PPSM Magelang), MVB (Madiun Putra FC) SIVB (Persebaya Surabaya), dan VVB (Persis Solo), turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta.
PSIM dalam pertemuan tersebut diwakili oleh A. Hamid, Daslam Hadiwasito, dan Amir Notopratomo. Setelah melalui berbagai pertemuan akhirnya disepakati berdirinya organisasi induk yang diberi nama Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1930 dan berkedudukan di Yogyakarta.
Editor : Zhafran Pramoedya