Polrestabes Bandung Razia Toko Miras di Leuwipanjang, Ribuan Botol Minuman Haram Impor Disita

BANDUNG - Petugas Satresnarkoba Polrestabes Bandung merazia sejumlah toko minuman keras di kawasan Leuwipanjang, Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Selasa (18/2/2025).
Dari razia untuk cipta kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menyambut bulan suci Ramadan 2025 tersebut, polisi menyita ribuan botol miras impor ilegal berbagai merek dan puluhan jeriken berisi tuak.
Pantauan di lokasi, toko-toko miras berjejer di seberang Terminal Leuwipanjang, tepi Jalan Soekarno-Hatta. Menurut warga, toko miras tersebut milik para pendatang dari Sumatera Utara (Sumut). Penjualan miras di kawasan ini telah berlangsung setahun terakhir.
Sebelum berubah menjadi toko miras, rumah toko (ruko) di kawasan ini ditempati para pedagang oleh-oleh khas Bandung dan warung makan.
Namun lambat laun ruko-ruko di kawasan Leuwipanjang tersebut berubah menjadi seperti Las Vegas, kota maksiat di Amerika. Para penjual miras bebas menjajakan minuman haram di kawasan tersebut.
"Toko miras selalu ramai pada malam hari. Orang-orang berdatangan untuk membeli miras. Namun saat siang hari, teralis toko sengaja ditutup. Walaupun begitu, pembeli miras tetap datang karena akan tetap dilayani oleh penjual," kata warga yang enggan disebutkan namanya.
Kepala Satresnarkoba Polrestabes Bandung AKBP Agah Sonjaya mengatakan, razia digelar atas instruksi Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono.
"Kami menindak tujuh toko miras di Leuwipanjang. Dari 7 toko tersebut, kami menyita lebih dari 1.500 botol miras ilegal dan 47 jerigen berisi tuak," kata Kasatresnarkoba.
Para pemilik miras tersebut akan menjalani sidang tindak pidana ringan (tipiring) seusai peraturan daerah (perda) Kota Bandung. Jika terbukti tidak memiliki izin, toko miras di Leuwipanjang akan ditutup.
"Pasti akan ada pihak-pihak yang dimintai keterangan, mereka para penjual miras. Nanti kami akan laksanakan sidang tipiring sesuai perda Kota Bandung," ujar AKBP Agah.
Kasatresnarkoba menuturkan, razia ini bentuk komitmen Polrestabes Bandung menjaga kondisivitas Kota Bandung dan memelihara kamtibmas. "Apalagi menjelang bulan suci Ramadan 2025," tuturnya.
AKBP Agah mengatakan, kriminalitas dan kecelakaan lalu lintas sering terjadi karena pelaku menenggak minuman keras dan mengonsumsi narkoba.
"Minuman keras tidak boleh dijual bebas. Ada pengawasan, larangan, dan ketentuannya. Memang ada izin, tetapi di tempat-tempat tertentu. Kalau dijual ilegal, sehingga masyarakat umum bisa bebas membeli dan minum di mana saja, tentu berpotensi menjadi ancaman atau gangguan kamtibmas," ucap AKBP Agah.
Editor : Agus Warsudi