get app
inews
Aa Text
Read Next : Catat Tanggalnya, Ini Jadwal Puasa Syawal 2025

Puasa Syawal atau Qadha Ramadan Dulu? Ini Jawaban Tegas Ustadz Adi Hidayat

Minggu, 06 April 2025 | 13:00 WIB
header img
Ustadz Adi Hidayat. Foto: YouTube Adi Hidayat Official.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Umat Islam dianjurkan melaksanakan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri.

Keutamaan puasa Syawal sangat besar pahalanya setara dengan berpuasa selama satu tahun penuh. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Imam Muslim:

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadan, kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR Muslim)

Namun, banyak umat Islam yang tidak menjalankan puasa Ramadan secara penuh karena berbagai uzur atau halangan, seperti haid, nifas, sakit, perjalanan, hamil, menyusui, hingga lupa niat.

Hal ini menimbulkan pertanyaan: lebih baik mendahulukan qadha puasa Ramadan atau langsung puasa sunnah Syawal?

Menanggapi pertanyaan tersebut, Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan penjelasan yang merujuk pada Surat Al-Baqarah ayat 184 tentang kewajiban mengganti puasa Ramadan bagi yang berhalangan.

Menurut UAH, Muslim yang memiliki utang puasa Ramadan, khususnya para Muslimah yang tidak bisa berpuasa karena haid atau nifas, sebaiknya mendahulukan puasa qadha karena bersifat wajib. Sedangkan puasa Syawal bersifat sunnah.

“Jika bertemu antara qadha yang wajib dan Syawal yang sunnah, maka adabnya adalah mendahulukan yang wajib,” ujar UAH dikutip dari kanal YouTube Shorts @ngajimushola, Minggu (6/4/2025).

Meski waktu qadha cukup panjang yakni hingga sebelum datangnya bulan Ramadan berikutnya, Ustadz Adi mengingatkan pentingnya menyegerakan kewajiban tersebut.

“Kita tidak tahu kapan ajal akan tiba. Daripada kembali kepada Allah dalam keadaan masih memiliki utang puasa, lebih baik selesaikan dulu qadha-nya. Setelah itu, jika waktu masih memungkinkan, lanjutkan dengan puasa Syawal,” jelasnya

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara adab dan prioritas, Muslim yang memiliki utang puasa Ramadan dianjurkan untuk menyelesaikan qadha terlebih dahulu. Setelah qadha selesai, baru melanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, selama waktu masih memungkinkan.

Ini menjadi pengingat penting bagi umat Islam agar mengutamakan kewajiban, sembari tetap berusaha meraih keutamaan dari amalan sunnah.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut