get app
inews
Aa Text
Read Next : Sejarah Hari Bumi yang Diperingati Setiap 22 April

Sejarah Peringatan Hari Kartini 21 April dan Makna Perjuangannya

Senin, 21 April 2025 | 12:25 WIB
header img
Hari Kartini. (Foto: Okezone)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini, sebuah hari yang didedikasikan untuk mengenang dan menghormati Raden Ajeng Kartini (1879-1904), seorang tokoh Jawa yang menjadi pelopor kebangkitan perempuan Indonesia.

Lahir di Jepara, Jawa Tengah, Kartini tumbuh dalam lingkungan keluarga bangsawan yang memberikannya kesempatan untuk mengenyam pendidikan, sebuah привилегия yang sangat terbatas bagi perempuan pada masanya.

Meskipun memiliki akses ke pendidikan, Kartini merasakan betul ketidakadilan dan keterbatasan yang dialami oleh perempuan Jawa saat itu.

Tradisi pingitan yang membatasi ruang gerak perempuan, larangan untuk melanjutkan pendidikan tinggi, dan perjodohan paksa menjadi realitas yang ia saksikan dan rasakan sendiri.

Melalui surat-suratnya yang kemudian dibukukan dengan judul "Habis Gelap Terbitlah Terang," Kartini mengungkapkan pemikiran-pemikirannya yang revolusioner tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan, kesetaraan gender, dan penghapusan tradisi-tradisi yang merugikan kaumnya.

Surat-suratnya yang penuh semangat dan gagasan cemerlang itu ia kirimkan kepada sahabat-sahabat penanya di Belanda, yang kemudian mengabadikan pemikirannya.

Kartini berjuang keras untuk mendirikan sekolah bagi anak-anak perempuan, sebuah langkah visioner yang membuka pintu bagi pendidikan yang lebih luas bagi kaum wanita di Indonesia.

Sekolah Kartini pertama didirikan di Jepara pada tahun 1903, diikuti oleh sekolah-sekolah serupa di daerah lain. Meskipun usianya relatif singkat, Kartini telah menorehkan jejak yang mendalam dalam sejarah perjuangan perempuan Indonesia.

Perjuangan Kartini tidak hanya terbatas pada bidang pendidikan. Ia juga memiliki visi yang kuat tentang kemajuan sosial dan kemandirian perempuan. Dia percaya bahwa perempuan memiliki potensi yang sama dengan laki-laki dan berhak untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Sayangnya, Kartini meninggal dunia di usia muda, 25 tahun, beberapa hari setelah melahirkan putra pertamanya. Namun, ide-ide dan semangat perjuangannya terus hidup dan menginspirasi generasi-generasi perempuan Indonesia setelahnya.

Hari Kartini yang diperingati setiap tahun menjadi pengingat akan keberanian dan visi seorang perempuan yang melampaui zamannya.

Peringatan ini bukan hanya sekadar mengenang sejarah, tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan sejauh mana cita-cita Kartini telah terwujud dan tantangan apa saja yang masih perlu dihadapi dalam mewujudkan kesetaraan gender sepenuhnya di Indonesia.

Semangat Kartini terus relevan hingga kini, menjadi obor penyemangat bagi perempuan Indonesia untuk terus berjuang meraih mimpi, berkarya, dan berkontribusi aktif dalam memajukan bangsa dan negara.

Kisah hidup dan perjuangan RA Kartini adalah warisan berharga yang patut terus dikenang danInternalized oleh seluruh rakyat Indonesia.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut