Kegiatan Dunia Usaha Melambat pada Awal 2025, Lebih Rendah dari 3 Tahun Sebelumnya

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) untuk kuartal I-2025 dengan hasil yang menunjukkan tren melambatnya aktivitas usaha di Indonesia. Meskipun masih dalam zona positif, laju pertumbuhan dunia usaha tercatat menurun cukup tajam.
Dalam rilis resmi pada Jumat (25/4/2025), BI mengungkapkan bahwa Saldo Bersih Tertimbang (SBT) dunia usaha pada kuartal I-2025 hanya sebesar 7,63%. Angka ini turun dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 12,46%, dan lebih rendah dibandingkan kuartal I-2024 yang berada di level 14,11%. Bahkan, SBT kali ini menjadi yang terendah sejak kuartal I-2021, atau hampir tiga tahun terakhir. Jika periode pandemi Covid-19 dikecualikan, ini merupakan capaian terendah sejak kuartal IV-2018.
Meskipun melambat, beberapa sektor usaha tetap mencatatkan pertumbuhan positif. BI mencatat, sektor Jasa Keuangan menjadi yang paling menonjol, disusul oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, serta sektor Perdagangan Besar dan Eceran, termasuk Reparasi Mobil dan Motor. Momentum panen di wilayah lumbung pangan nasional serta meningkatnya aktivitas ekonomi selama Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri menjadi pendorong utama.
Dalam aspek operasional, kapasitas produksi terpakai dunia usaha tercatat sebesar 73,25%, sedikit meningkat dari 72,91% di kuartal sebelumnya, meskipun masih lebih rendah dibandingkan 73,61% pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini utamanya didorong oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.
Secara umum, kondisi keuangan dunia usaha tetap solid, terutama dari sisi likuiditas dan rentabilitas, dengan akses kredit yang masih relatif mudah.
Ke depan, pelaku usaha menunjukkan optimisme. BI memproyeksikan bahwa kegiatan dunia usaha pada kuartal II-2025 akan membaik dengan SBT diperkirakan melonjak ke 15,35%. Jika tercapai, ini akan menjadi yang tertinggi sejak kuartal II-2024.
Peningkatan tersebut diperkirakan akan kembali dipimpin oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, didukung oleh kondisi cuaca yang lebih bersahabat, tersedianya sarana produksi dan fasilitas penyimpanan, serta permintaan pasar yang tetap kuat.
Editor : Agung Bakti Sarasa