Asal Usul Nama Kosambi Bandung: Warisan Pohon Langka yang Kini Tinggal Nama

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Bandung dikenal sebagai kota yang menyimpan banyak cerita sejarah, termasuk dari nama-nama kawasannya. Salah satu yang menarik adalah Kosambi, sebuah kawasan yang kini menjadi pusat aktivitas ekonomi di jantung Kota Bandung.
Namun, di balik hiruk-pikuk perdagangan dan lalu lintas padatnya, tahukah Anda bahwa nama Kosambi berasal dari sebuah jenis pohon yang kini nyaris tak ditemukan lagi?
Secara administratif, Kosambi berada di Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung. Kawasan ini sangat strategis dan telah lama dikenal sebagai sentra perdagangan. Di sini, Anda bisa menemukan pasar tradisional, toko tekstil, hingga pusat perbelanjaan modern menjadikannya destinasi belanja harian bagi warga Bandung.
Namun, sejarah mencatat bahwa nama Kosambi bukan sekadar nama geografis biasa. Mengutip dari berbagai sumber nama tersebut berasal dari pohon Kosambi atau Kesambi, yang secara ilmiah dikenal dengan nama Schleichera oleosa. Pohon ini dulu tumbuh subur di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Pohon Kosambi dikenal sebagai tanaman tinggi yang bisa mencapai 40 meter, dengan daun rimbun dan batang yang kuat. Kayunya kerap dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, sementara bijinya menghasilkan minyak alami yang dulu digunakan untuk pengobatan tradisional maupun sebagai pelumas alami.
Dahulu, pohon-pohon Kosambi tumbuh melimpah di kawasan yang kini menjadi pusat Kota Bandung. Keberadaannya yang mencolok dan fungsional membuat nama "Kosambi" diabadikan sebagai nama wilayah.
Sayangnya, seiring urbanisasi yang masif dan alih fungsi lahan, pohon-pohon tersebut perlahan menghilang dari lanskap kota.
Kini, jejak pohon Kosambi hanya tersisa dalam bentuk nama kawasan. Tak satu pun pohonnya terlihat di sepanjang jalan Kosambi, namun namanya tetap hidup sebagai penanda sejarah dan pengingat akan kekayaan hayati Bandung di masa lalu.
Asal-usul nama Kosambi menjadi contoh nyata bahwa nama-nama tempat di Bandung tak muncul begitu saja. Banyak yang menyimpan makna ekologis dan historis, warisan dari masa ketika alam masih begitu dekat dengan kehidupan masyarakat.
Mengenang dan memahami asal-usul nama-nama tempat seperti Kosambi bukan hanya soal nostalgia. Ini adalah bagian dari upaya menjaga warisan budaya dan lingkungan, agar tidak lenyap begitu saja ditelan zaman.
Di balik gemerlap pusat perdagangan modern, tersimpan kisah sederhana namun bermakna: tentang sebuah pohon, sebuah nama, dan sejarah kota yang terus hidup dari generasi ke generasi.
Editor : Agung Bakti Sarasa