get app
inews
Aa Text
Read Next : Pria Asal Bandung Ditemukan Tewas di Kamar Kos Cianjur, Ada Luka Memar Misterius

Studi Terbaru Ungkap Fakta Mengejutkan: Pria Lebih Berisiko Meninggal Akibat 'Sindrom Patah Hati'

Selasa, 20 Mei 2025 | 09:45 WIB
header img
Ilustrasi patah hati. (Foto: Pixabay/Mohamed_hassan)

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of the American Heart Association pada 15 Mei 2025, mengungkapkan temuan yang mengejutkan terkait 'sindrom patah hati' atau yang secara medis dikenal sebagai Kardiomiopati Takotsubo. Meskipun kondisi ini lebih sering dialami oleh wanita, penelitian tersebut justru menemukan bahwa pria memiliki risiko kematian yang jauh lebih tinggi akibat sindrom ini.

Kardiomiopati Takotsubo adalah kondisi melemahnya otot jantung secara tiba-tiba, seringkali dipicu oleh stres emosional atau fisik yang ekstrem. Lonjakan hormon stres akibat peristiwa traumatis seperti kehilangan orang terkasih atau perceraian, dapat memicu kondisi ini.

Studi yang menganalisis catatan rumah sakit di Amerika Serikat dari hampir 200.000 pasien Kardiomiopati Takotsubo selama periode 2016-2020 menemukan bahwa 83% pasien adalah wanita. Namun, yang lebih mengkhawatirkan, tingkat kematian pada pria yang menderita sindrom ini tercatat dua kali lebih tinggi dibandingkan wanita.

"Studi tersebut menemukan bahwa meskipun sindrom patah hati lebih mungkin diderita wanita, pria lebih mungkin meninggal karena sindrom ini," demikian bunyi pernyataan dalam studi tersebut. Tercatat, 11,2% pasien pria meninggal akibat sindrom patah hati, berbanding 5,5% pada pasien wanita.

Para peneliti juga mencatat komplikasi jantung serius yang dialami pasien Kardiomiopati Takotsubo, termasuk gagal jantung kongestif (35,9%), fibrilasi atrium (20,7%), syok kardiogenik (6,6%), stroke (5,3%), dan henti jantung (3,4%).

Meskipun pemicu emosional lebih umum terjadi pada wanita, studi ini mengindikasikan bahwa stres fisik seperti penyakit, cedera, atau pembedahan lebih sering menjadi pemicu pada pria. Hal ini diduga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tingkat kematian yang lebih tinggi pada kaum pria.

Temuan ini menggarisbawahi pentingnya menjaga kesejahteraan emosional sebagai bagian integral dari kesehatan jantung. Studi ini menyimpulkan bahwa perhatian terhadap kesehatan mental tidak hanya penting untuk pikiran, tetapi juga krusial untuk menjaga jantung tetap sehat.

Editor : Agung Bakti Sarasa

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut