Putra Putri Disabilitas Kota Bandung-Cimahi 2025: Disabilitas Berkarya, Budaya Sunda Bersinar

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Penganugerahan Putra Putri Disabilitas Kota Bandung dan Cimahi Tahun 2025 digelar dengan penuh semangat di Aula SMK Negeri 3 Bandung, Minggu (8/6/2025). Mengusung tema “Disabilitas Berkarya, Budaya Sunda Bersinar”, acara ini menjadi ajang apresiasi bagi anak-anak disabilitas yang memiliki bakat di bidang seni dan budaya.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Komisi X DPR RI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Yayasan Humaniora Indonesia. Turut hadir dalam acara, Anggota DPR RI Komisi X Ledia Hanifa Amaliah yang memberikan sambutan dan apresiasi langsung kepada para peserta.
“Selamat kepada anak-anak luar biasa yang masuk Top 10. Kalian sudah berprestasi. Semoga ini menjadi pemicu untuk terus percaya diri dan semangat mengembangkan bakat,” ujar Ledia.
Ledia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para juri yang telah menilai 41 peserta dengan penuh dedikasi.
“Saya sempat bicara dengan Teh Frida, salah satu juri, katanya sulit banget memilih karena semua bagus. Proses diskusinya bahkan lebih lama dari rapat di DPR!” candanya, yang disambut tawa hadirin.
Dalam kesempatan ini, ia menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari pengembangan kebudayaan sekaligus pemenuhan hak anak sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
“Negara wajib hadir dan memfasilitasi tumbuh kembang anak-anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus,” tegasnya.
Dalam sesi wawancara terpisah, Ledia menekankan pentingnya pendekatan berbasis hak (rights-based approach), bukan sekadar belas kasihan.
“Mereka bukan objek kasihan, mereka adalah subjek yang punya hak. Banyak dari mereka yang punya potensi luar biasa, bahkan sudah tampil di tingkat nasional dan internasional,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Humaniora Indonesia, Marsudi, menyampaikan bahwa yayasan yang dipimpinnya telah mendampingi anak-anak disabilitas sejak tahun 2016, khususnya dalam bidang olahraga dan seni.
“Alhamdulillah, kami sudah berhasil mengantarkan putra-putri disabilitas ke tingkat internasional, terutama di bidang olahraga. Kini kami berharap, bidang seni juga bisa mendapatkan penghargaan setara,” ujar Marsudi.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Komisi X DPR RI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta SMKN 3 Bandung atas dukungannya dalam menyediakan ruang bagi anak-anak disabilitas untuk berkarya dan tampil percaya diri.
Acara ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat inklusi sosial dan budaya, sekaligus mengubah cara pandang masyarakat terhadap anak-anak disabilitas. Mereka bukan hanya mampu berkarya, tapi juga menjadi duta kebudayaan yang membanggakan, khususnya dalam mengangkat nilai-nilai budaya Sunda.
Editor : Rizal Fadillah