Khutbah Jumat: Sifat Munafik yang Merusak Lingkungan dan Tanggung Jawab Khalifah

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Islam mengajarkan bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi. Tugas ini bukan sekadar kehormatan, tetapi juga amanah besar untuk menjaga keseimbangan alam dan menegakkan aturan-Nya.
Namun dalam realitas kehidupan, masih banyak yang lalai terhadap tanggung jawab tersebut. Bahkan, tidak sedikit yang justru membuat kerusakan atas nama perbaikan. Perilaku semacam ini disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai ciri orang munafik.
Tema inilah yang menjadi inti khutbah Jumat berjudul "Sifat Munafik: Merusak Lingkungan atas Nama Perbaikan", yang mengingatkan umat Islam akan pentingnya menjaga bumi dari kehancuran.
Manusia Dipilih Sebagai Penjaga Alam
Dalam surah Al-Baqarah ayat 21, Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk beribadah kepada-Nya sebagai bentuk ketakwaan.
Sementara itu, dalam tafsir kitab Al-Ibriz karya KH Bisri Mustofa dijelaskan bahwa khalifah berarti "pengganti", yakni penerus tugas para nabi dalam merawat bumi dan menegakkan keadilan.
Pesan ini juga diperkuat oleh firman Allah dalam QS Al-A’raf ayat 56:
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi setelah (Allah) memperbaikinya...”
Ayat tersebut mengandung peringatan tegas agar manusia tidak merusak keseimbangan ekosistem yang telah diciptakan sempurna oleh Allah SWT.
Dampak Nyata Kerusakan yang Dilakukan Manusia
Kita dapat melihat bukti nyata kerusakan lingkungan di sekitar kita: air sungai yang tercemar, hutan gundul, limbah yang mencemari laut, hingga polusi udara yang semakin parah.
Bahkan tindakan kecil seperti membuang sampah sembarangan dapat berdampak besar, seperti menyumbat saluran air hingga menyebabkan banjir dan menimbulkan penyakit.
Rasulullah SAW bersabda:
"La darara wa la dirar" – “Tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain.” (HR Ibnu Majah)
Hadis ini menekankan bahwa setiap perbuatan yang merugikan lingkungan juga akan berdampak buruk pada masyarakat luas.
Munafik: Berbuat Kerusakan tapi Mengaku Memperbaiki
Sebagian manusia berdalih bahwa apa yang mereka lakukan adalah bentuk pembangunan atau perbaikan. Namun, Al-Qur’an menegaskan bahwa justru inilah karakter orang munafik, sebagaimana disebutkan dalam QS Al-Baqarah ayat 11:
“Apabila dikatakan kepada mereka, ‘Janganlah berbuat kerusakan di bumi,’ mereka berkata, ‘Sesungguhnya kami hanyalah orang-orang yang melakukan perbaikan.’”
Perilaku ini menunjukkan kontradiksi antara ucapan dan perbuatan, ciri khas dari kemunafikan yang sangat dibenci dalam Islam.
Mari Jaga Bumi dan Tingkatkan Ketakwaan
Sebagai umat Islam, kita tidak boleh abai terhadap tanggung jawab menjaga alam. Tindakan kecil seperti mengurangi sampah, melestarikan pohon, atau menghindari pemborosan energi bisa menjadi bentuk nyata ketakwaan.
Khutbah ini ditutup dengan doa agar kita semua senantiasa diberikan rahmat dan perlindungan oleh Allah SWT, dijauhkan dari berbagai musibah, dan dimampukan menjadi hamba yang bersyukur serta amanah dalam menjaga bumi.
Semoga kita tergolong ke dalam hamba-hamba yang mencintai lingkungan sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Editor : Rizal Fadillah