Kepulangan Jemaah Haji Tertunda, Wilayah Udara Ditutup Imbas Serangan Israel ke Iran

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Ketegangan politik dan militer di Timur Tengah kembali memuncak setelah Israel meluncurkan serangan udara mendadak ke Iran pada Jumat dini hari. Dampaknya langsung terasa luas, terutama pada sektor penerbangan dan mobilitas jemaah haji asal Iran yang saat ini berada di Arab Saudi.
Usai serangan tersebut, pemerintah Iran mengambil langkah cepat dengan menutup seluruh wilayah udaranya. Otoritas penerbangan sipil Iran memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh penerbangan domestik maupun internasional.
Bandara Mehrabad di Teheran, salah satu bandara utama negara tersebut, resmi menghentikan operasional sejak Jumat pagi. Penutupan ini dijadwalkan berlangsung hingga Sabtu pukul 14.00 waktu setempat, seperti dikutip dari laporan media pemerintah IRNA dan kantor berita Fars.
Penutupan wilayah udara bukan hanya terjadi di Iran. Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, Israel, serta Bandara Queen Alia di Amman, Yordania, juga menghentikan operasional mereka menyusul situasi keamanan yang memburuk.
Laporan dari Al Jazeera menyebutkan bahwa sejumlah maskapai internasional telah membatalkan atau menangguhkan penerbangan mereka ke kawasan tersebut. Bahkan, beberapa negara tetangga dilaporkan ikut menutup wilayah udaranya sebagai langkah pencegahan.
Data dari situs pelacakan penerbangan FlightRadar menunjukkan bahwa langit di atas Iran, Irak, dan Yordania nyaris kosong. Penerbangan komersial dialihkan ke jalur udara yang lebih aman melalui Arab Saudi dan Mesir, mencerminkan betapa seriusnya eskalasi yang terjadi.
Dampak paling nyata dari krisis ini dirasakan oleh lebih dari 85.000 jemaah haji asal Iran yang belum bisa kembali ke tanah air usai menunaikan ibadah di Tanah Suci. Organisasi Haji dan Ziarah Iran mengonfirmasi bahwa seluruh penerbangan pemulangan jemaah untuk sementara waktu dihentikan.
“Semua proses kepulangan jemaah haji ditangguhkan sampai ada pengumuman lanjutan,” demikian pernyataan resmi lembaga tersebut, dikutip dari kantor berita AhlulBayt (ABNA), Jumat (13/6/2025).
Sebagai solusi sementara, pemerintah Iran memastikan akomodasi bagi para jemaah yang masih berada di Arab Saudi akan diperpanjang hingga situasi memungkinkan untuk proses repatriasi. Pihak berwenang juga menjanjikan akan memberikan pembaruan jadwal penerbangan begitu ada keputusan dari otoritas keamanan dan penerbangan sipil.
Editor : Rizal Fadillah