Bandung Jadi Kota Termacet di Indonesia, Dishub Jabar Siapkan Solusi Transportasi Terintegrasi

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Predikat sebagai kota termacet di Indonesia kembali disematkan kepada Bandung. Berdasarkan laporan TomTom Traffic, waktu tempuh rata-rata di Kota Kembang mencapai 32 menit 37 detik per 10 kilometer, menjadikannya kota dengan lalu lintas paling padat di tanah air.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat, Dhani Gumelar, mengakui kondisi tersebut sebagai sebuah tantangan serius.
“Bukan prestasi ya bahwa Bandung dinyatakan sebagai kota termacet, tapi memang kenyataannya seperti itu,” ujar Dhani di Bandung, Kamis (19/6/2025).
Namun, Dhani menegaskan bahwa berbagai upaya konkret tengah dilakukan oleh pemerintah pusat, provinsi, dan Kota Bandung untuk mengatasi persoalan tersebut. Salah satunya melalui pembangunan sistem angkutan massal yang terintegrasi dan nyaman.
Salah satu proyek andalan yang tengah digalakkan adalah pengembangan layanan Bus Metro Jabar Trans, yang dirancang untuk menjadi tulang punggung transportasi publik di wilayah Jawa Barat.
“Dari sisi kapasitas juga akan kita coba tambah tingkat kenyamanannya,” jelas Dhani.
Selain itu, inovasi digital turut dihadirkan melalui peluncuran Kartu Multi Trip (KMT). Kartu ini dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai moda transportasi, seperti kereta, bus, hingga layanan parkir, dalam satu sistem pembayaran terintegrasi.
Dishub Jabar juga tengah mendorong pemerintah pusat untuk meningkatkan kapasitas kereta api dengan menghadirkan model kereta realistis, yang mampu memangkas waktu tunggu antar kereta (headway) menjadi hanya 5–10 menit.
Integrasi antar moda juga menjadi fokus utama, terutama antara stasiun kereta dan jaringan bus kota.
“Jadi masyarakat yang menggunakan kereta akan langsung nyambung dengan bus,” tambah Dhani.
Tak hanya pada moda utama, Dishub juga berencana memperbaiki tata kelola angkutan umum di Kota Bandung, termasuk menjalin kolaborasi dengan pelaku transportasi lokal untuk meningkatkan efisiensi layanan.
Dhani optimistis, infrastruktur pendukung akan segera dibangun.
“Insya Allah sekarang lagi proses persiapan,” katanya.
Targetnya, pembangunan fisik bisa dimulai pertengahan hingga akhir tahun 2025, dan rampung sekitar tahun 2027. Soal pendanaan, Dhani memastikan anggaran telah dialokasikan oleh Kementerian Perhubungan.
“Satu bulan ini kita ke proses akhir untuk proses konstruksi,” tandasnya.
TomTom Traffic, platform global pemantau lalu lintas berbasis data GPS, mencatat lima kota dengan tingkat kemacetan tertinggi di Indonesia, yaitu:
Bandung, Jawa Barat – 32 menit 37 detik/10 km
Medan, Sumatera Utara – 32 menit 3 detik/10 km
Palembang, Sumatera Selatan – 27 menit 55 detik/10 km
Surabaya, Jawa Timur – 26 menit 59 detik/10 km
Jakarta – 25 menit 31 detik/10 km
Metode pemantauan TomTom menggunakan floating car data dari GPS pengguna untuk menganalisa waktu tempuh, kondisi jalan, hingga dampak cuaca dan perbaikan jalan terhadap lalu lintas.
Dengan berbagai strategi yang tengah digulirkan, harapannya Bandung dapat keluar dari daftar kota termacet dan menghadirkan transportasi publik yang efisien, terjangkau, dan ramah lingkungan bagi warganya.
Editor : Rizal Fadillah