Geger Ciparay Anak SMP Wajah Dipukul Berdarah, Diceburkan ke Sumur Gara-gara Tolak Ajakan Minum Tuak

BANDUNG, iNewsBandungraya.id – Jagat maya dihebohkan dengan video perundungan brutal yang menimpa seorang pelajar SMP berusia 13 tahun di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung gara-gara menolak minum tuak.
Video mengerikan itu, yang menunjukkan korban dimasukkan ke dalam sumur, langsung mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian.
Dalam rekaman video yang beredar, Kamis (26/6/2025), terlihat korban mengenakan seragam sekolah dengan wajah berlumuran darah. Ia sempat diseret dan diceburkan ke dalam sumur sedalam tiga meter, sebelum akhirnya ditarik kembali ke atas oleh pelaku.
Lebih memiriskan, dua pelaku lainnya hanya tertawa dan merekam aksi keji tersebut. Peristiwa ini diketahui terjadi pada Mei 2025 lalu.
Kapolsek Ciparay IPTU Ilmansyah membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan tiga pelaku pada Selasa, 24 Juni 2025. "Iya benar telah terjadi perundungan. Kejadiannya satu bulan lalu, dan ketiga pelaku sudah kami amankan,” ujar Ilmansyah.
Ilmansyah menjelaskan, tragedi ini bermula saat korban dan pelaku sedang bermain bersama. Pelaku utama, MF (20), membawa minuman keras jenis tuak dan memaksa korban untuk meminumnya.
"Korban sempat menolak, tapi akhirnya dipaksa dan meminum setengah gelas tuak," jelas Ilmansyah.
Kekejaman tak berhenti sampai di situ. Korban juga dipaksa merokok oleh pelaku MF. Saat korban hendak pulang untuk mandi dan berganti pakaian, pelaku justru melarangnya. Parahnya lagi, pelaku menendang serpihan bata merah yang kemudian mengenai kepala korban hingga berdarah.
"Jadi korban terus mengeluarkan darah dari kepala, lalu diseret dan dimasukkan ke dalam sumur oleh pelaku MF," kata Ilmansyah.
Setelah ditarik kembali dari dalam sumur, MF bahkan sempat menyiram luka korban dengan alkohol. Korban akhirnya berhasil pergi ke masjid untuk membersihkan diri sebelum pulang ke rumah.
"Jadi pas diangkat sempat disiram juga pakai alkohol sama pelaku MF, cuman dua lagi itu satu hanya melihat dan satu anak lagi memvideokan. Keduanya hanya tertawa melihat korban," tambah Ilmansyah, menggambarkan betapa tidak berperasaannya para pelaku lain.
Meski mengalami luka fisik dan trauma berat, Ilmansyah menyebut bahwa keluarga korban awalnya enggan melaporkan kejadian ini ke polisi. Namun, video insiden tersebut kemudian diunggah ke media sosial dan dengan cepat menjadi viral.
"Keluarga tidak melapor ke polisi, tapi memviralkan. Kami dua hari yang lalu langsung bergerak dan mengamankan pelaku,” tegas Ilmansyah.
Pelaku utama, MF, diketahui berusia 20 tahun, sementara dua pelaku lainnya masih berstatus anak di bawah umur. Ketiganya saat ini telah dibawa ke Mapolsek Ciparay untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Penyidik masih terus mendalami motif dan modus dari aksi perundungan brutal ini. "Kami masih melakukan penyelidikan,” pungkas Ilmansyah.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta