Sekda Herman: APBD Jabar Bukan Merosot, Tapi Jadi yang Terbaik ke-3 Nasional

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, membantah isu miring yang menyebutkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jabar mengalami penurunan drastis pada pertengahan tahun 2025.
Isu tersebut sebelumnya ramai beredar di media sosial dan memunculkan kekhawatiran publik.
“Warga Jawa Barat itu istimewa, aya-aya wae, hoaks muncul di beranda media sosial seolah-olah belanja APBD Jabar merosot, pendapatan anjlok. Itu tidak benar, alias kabar bohong,” tegas Herman dalam Instagram pribadinya @hermansuryatman, Kamis (10/7/2025).
Menurut Herman, justru realisasi belanja Pemprov Jabar per 4 Juli 2025 mencapai 38,79 persen, berada jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 31,81 persen. Dengan capaian tersebut, Jawa Barat menempati peringkat ketiga tertinggi secara nasional, setelah DIY dan NTB.
“Memang bulan ini DIY dan NTB berada di atas kita. Tapi tidak terlalu jauh. Kita masih top tiga nasional. Jadi ini prestasi yang patut diapresiasi, bukan dikritisi dengan hoaks,” imbuhnya.
Pendapatan Jabar Juga Lebih Tinggi dari Rata-Rata Nasional
Isu menyesatkan juga menyeret sisi pendapatan daerah yang diklaim anjlok. Herman menegaskan bahwa realisasi pendapatan APBD Jabar mencapai 44,72 persen, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang berada di angka 43,62 persen.
“Benar kita berada di peringkat ke-12, tapi kapasitas fiskal kita sangat tinggi, menembus Rp31 triliun. Bandingkan dengan daerah lain yang anggarannya jauh lebih kecil,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa dengan kapasitas fiskal sebesar itu, angka realisasi pendapatan dan belanja akan tampak lebih besar dalam nominal. Namun yang lebih penting dari itu semua adalah kualitas belanja yang berdampak langsung ke masyarakat.
“Ini yang sedang kami kawal dan pastikan. Gubernur Kang Dedi Mulyadi (KDM) selalu menekankan bahwa hasil dan manfaat dari belanja daerah harus benar-benar dirasakan warga,” katanya.
Mendagri Akui Jabar Tergeser ke Posisi Tiga
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah menyampaikan bahwa Jabar untuk pertama kalinya harus rela turun dari posisi puncak dalam hal kinerja keuangan.
“Dulu Jawa Barat nomor satu. Sekarang Kang Dedi Mulyadi kalah sama Ngarso Dalem (Sri Sultan HB X dari DIY) dan Pak Lalu Iqbal dari NTB,” ujar Tito, Senin (7/7/2025), dikutip dari kanal YouTube resmi Kemendagri.
Berdasarkan data Kemendagri:
Meski demikian, Pemprov Jabar menegaskan posisi tersebut masih sangat kuat dan membuktikan bahwa kinerja fiskal tetap stabil dan sehat.
Editor : Rizal Fadillah