Geger di Bandung! 4 Pendekar PSHT Asal Jatim Dicokok Polisi Usai Keroyok Warga Depan Kampus Itenas

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Empat pendekar perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) asal Jawa Timur (Jatim) ditangkap petugas Satreskrim Polrestabes Bandung. Mereka diduga mengeroyok warga di depan kampus Itenas, Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung.
Video amatir berisi rekaman aksi pengeroyokan itu viral di media sosial (medsos). Dalam rekaman, aksi pengeroyokan terjadi di tengah Jalan PHH Mustopa dan menjadi tontonan warga. Arus lalu lintas di kawasan itu pun macet total. Pengendara terpaksa berhenti.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, korban Muhammad Fahmi Alamsyah melapor ke Polrestabes Bandung. Setelah menerima laporan, petugas Satreskrim Polrestabes Bandung melakukan penyelidikan.
"Hasil penyelidikan, pelaku pengeroyokan teridentifikasi murid perguruan silat PSHT. Polisi lantas menangkap empat terduga pelaku," kata Kapolrestabes Bandung didampingi Kasatreskrim AKBP Abdul Rachman, Jumat (11/7/2025).
Kombes Budi menuturkan, keempat pelaku berinisial MIH, FAF, AE, dan JP. Mereka merupakan murid perguruan silat PSHT asal Jatim. "Tersangka MIH, FAF, AE, dan JP merupakan warga Jatim yang merantau ke Kota Bandung," ujar Kombes Budi.
Kronologi kejadian, tutur Kapolrestabes, berawal saat para pelaku mengikuti acara kenaikan tingkat dan pengesahan anggota baru PSHT di Yon Zipur Ujungberung, Jalan AH Nasution, Kota Bandung pada Sabtu 5 Juli 2025 malam. Setelah acara selesai, rombongan pelaku melakukan konvoi motor.
Saat melintas di Jalan PHH Mustofa, Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung pada Sabtu 5 Juli 2025 sekitar pukul 23.00 WIB, rombongan pelaku berpapasan dengan korban. Antara pelaku dan korban terjadi perselihan hingga terjadi penganiayaan.
"Peran tersangka MIH menendang korban. Kemudian, FAF mendorong korban hingga terjatuh dan membuat para pelaku leluasa memukuli korban. Tersangka AE memukul korban satu kali. Sedangkan JP memukul korban tiga kali," tutur Kapolrestabes.
Akibat pengeroyokan itu, kata Kombes Budi, korban mengalami luka di kepala dan pelipis kanan.
Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan, motif pengeroyokan, versi korban Muhammad Fahmi Alamsyah bersama dua temannya Muhammad Diaz Syahputra dan Muhammad Fahri Ramadhan menegur dan melempar botol ke arah para pelaku karena konvoi motor berknalpot bising dan ugal-ugalan.
"Tidak terima ditegur dan dilempari botol, para pelaku turun dari sepeda motor dan menghampiri korban lalu melakukan pengeroyokan," ucap Kapolrestabes.
Sedangkan versi para pelaku, ujar Kombes Budi, para pelaku sedang konvoi motor melintas di depan Kampus Itenas sambil ugal-ugalan. Kemudian para pelaku dilempar botol oleh orang di tepi jalan.
"Setelah itu para pelaku menghampiri orang tersebut dan melakukan pengeroyokan," ujar Kombes Budi.
Akibat perbuatan mereka, tutur Kapolrestabes, keempat tersangka dijerat Pasal 170 KUHPidana. Mereka terancam hukuman pidana penjara 5 tahun 6 bulan.
Diketahui, organisasi pencak silat PSHT merupakan singkatan dari Persaudaraan Setia Hati Terate. PSHT didirikan pada 1992 di Madiun, Jawa Timur. Cabang PSHT di Kota Bandung berada di Mall BTC. Terdapat 14 tempat latihan PSHT tersebar di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
Editor : Agus Warsudi