Sampah Pocari Run 2025 Tak Berakhir di TPA, DLH Terapkan Sistem Daur Ulang

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Di balik kemeriahan ribuan peserta Pocari Run 2025 yang memadati jalanan Kota Bandung, tersimpan fakta menarik tentang pengelolaan sampah.
Selama dua hari penyelenggaraan, petugas kebersihan berhasil mengumpulkan total 39 meter kubik sampah, dengan 25 kubik tercatat pada hari kedua. Menariknya, tidak ada satu pun sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Darto, mengungkapkan mayoritas sampah berasal dari titik water station sepanjang rute lari.
“Isinya didominasi botol plastik, gelas plastik, dan kulit pisang. Ini yang paling banyak ditemukan petugas,” kata Darto di Balai Kota Bandung, Senin (21/7/2025).
Usai pelari terakhir melewati jalur, tim sweeper langsung bergerak cepat menyisir rute lomba. Hasilnya, pengelolaan sampah dianggap berjalan optimal berkat sinergi antara DLH dan komunitas lingkungan.
Sampah Didaur Ulang dan Diolah Kompos
DLH memastikan bahwa semua sampah Pocari Run 2025 tidak ada yang dibuang ke TPA Sari Mukti. Botol plastik dikumpulkan untuk dijual kembali ke pengolah, sementara kulit pisang dan sampah organik langsung diolah menjadi kompos.
“Kami cukup puas. Pengelolaan sampahnya tertib dan efisien,” ujar Darto.
Upaya ini melibatkan tiga komunitas pegiat lingkungan: Ingram, Jabar Zelenial, dan Plastik Guardian, yang bekerja bersama 60-an petugas kebersihan DLH. Mereka menyisir jalur strategis seperti kawasan Supratman, Ahmad Yani, Ibrahim Adjie, Banceuy, hingga Pabrik Kina.
“Sweeper dari komunitas fokus di water station, sedangkan petugas DLH menyisir area di luar itu,” imbuhnya.
Jadi Contoh Pengelolaan Sampah Event Skala Besar
Darto menilai, pengelolaan sampah di Pocari Run bisa menjadi model untuk event-event besar lainnya di Bandung. Menurutnya, kolaborasi lintas pihak antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat sangat penting untuk menjaga kebersihan kota.
“Kami ingin setiap event besar tidak hanya meninggalkan euforia, tapi juga kesadaran dan tanggung jawab terhadap lingkungan,” tutupnya.
Editor : Rizal Fadillah