get app
inews
Aa Text
Read Next : Anggota DPRD Jabar Minta Dinas Koperasi Fokus Latih Pengurus KMP

Dongkrak Kesejahteraan Warga, Potensi ZIS di Jabar Capai Triliunan

Kamis, 21 Agustus 2025 | 19:28 WIB
header img
Direktur Akademizi, Nana Sudiana, hadir sebagai narasumber dalam Seminar “Tantangan Kesejahteraan Jawa Barat”. Foto: Ist.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Direktur Akademizi, Nana Sudiana, hadir sebagai narasumber dalam Seminar “Tantangan Kesejahteraan Jawa Barat” yang mengusung perspektif sosial budaya dan strategi pemberdayaan berbasis kearifan lokal. Acara ini berlangsung di Gedung Serba Guna Salman ITB, Bandung, pada Kamis (21/8/2025).

Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara berbagai lembaga, di antaranya Akademizi, IZI, FOZ Jabar, Syarikat Amil, dan Rumah Amal Salman.

Potensi Zakat di Jawa Barat Capai Rp32 Triliun

Dalam pemaparannya, Nana Sudiana membuka data kependudukan Jawa Barat. Hingga akhir 2023, jumlah penduduk Jawa Barat diperkirakan mencapai 49,9 juta jiwa, dengan mayoritas beragama Islam, yakni sekitar 48,58 juta jiwa atau 97,4% dari total penduduk.

Nana menekankan bahwa potensi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di Jawa Barat sangat besar.

“Potensi ZIS Jabar diperkirakan mencapai Rp32 triliun. Namun, realisasi ZIS menurut Baznas Jabar hingga 2024 baru mencapai Rp6 triliun. Ini yang harus ditingkatkan karena pengumpulan zakat di Jawa Barat terus tumbuh dengan rata-rata kenaikan 25-30% per tahun,” ujarnya.

Data Penghimpunan dan Penyaluran ZIS

Berdasarkan laporan BAZNAS Provinsi Jawa Barat, terdapat sekitar 10 ribu muzakki dengan total penghimpunan ZIS sebesar Rp80,1 miliar. Dana tersebut disalurkan sebesar Rp69,1 miliar kepada 95,8 ribu mustahik di berbagai wilayah Jawa Barat.

Nana menyampaikan bahwa peningkatan kesadaran berzakat harus terus didorong agar potensi besar ini dapat berkontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

Tantangan Kemiskinan di Jawa Barat

Selain memaparkan potensi ZIS, Nana Sudiana juga mengungkap data kemiskinan di Jawa Barat. Beberapa kabupaten/kota masih memiliki angka kemiskinan di atas 10%, di antaranya Indramayu, Kuningan, Kota Tasikmalaya, Majalengka, dan Cirebon.

Menurut Nana, faktor utama penyebab kemiskinan meliputi rendahnya kualitas keterampilan tenaga kerja, kurangnya akses perumahan layak, dampak bencana alam, inflasi, keterbatasan lapangan kerja, serta rendahnya tingkat pendidikan dan kepemilikan aset.

“Dengan potensi ZIS Jawa Barat yang besar, semoga mampu membantu mengurangi permasalahan warga miskin, bahkan mengangkat para mustahik agar suatu saat bisa menjadi muzakki,” tambahnya.

Peran Filantropi Berkelanjutan

Sebelum menghadiri seminar, Nana Sudiana juga diundang oleh Radio Elshinta Bandung untuk membahas peran ZIS dalam menjawab tantangan kesejahteraan Jawa Barat. Ia menekankan pentingnya filantropi berkelanjutan dan kolaborasi lintas lembaga serta pemerintah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut