Polrestabes Bandung Tangkap 3 Anggota Geng Motor Penyerang Pedagang Martabak di Inhoftank
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Satreskrim Polrestabes Bandung menangkap AR (17), FR (19), dan NA (18), tiga dari 20 anggota geng motor yang menyerang pedagang martabak di Jalan Inhoftank, Kelurahan Kebonlega, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, ditangkap polisi.
Ketiga tersangka merupakan anggota geng motor Warkap atau Warung Kapling ditangkap di Kabupaten Cianjur.
Mereka kabur dan bersembunyi di rumah saudara di Cianjur setelah aksi brutal menyerang pedagang martabak pada Minggu (30/11/2025) sekitar pukul 01.00 WIB itu viral di media sosial (medsos).
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, geng motor yang menyerang pedagang martabak berasal dari Kabupaten Bandung. Sebelum melakukan penyerangan, para pelaku kumpul di satu tempat sambil pesta minuman keras.
Kemudian, mereka melakukan rolling (konvoi) sambil membawa senjata tajam. Rute konvoi, Pasawahan, Cibaduyut, Inhoftank, Kopo, dan Caringin. Saat tiba di Jalan Inhoftank, mereka menyerang pedagang martabak.
“Mereka ini sebelum jalan (konvoi), rolling, minum. Jadi minum, muter-muter. Nah itu mereka melihat suatu tempat, lihat arah orang tanpa alasannya jelas langsung menyerang,” kata Kapolrestabes didampingi Kasatreskrim Kompol Anton, Kamis (4/11/2025).
Saat melintas di Jalan Inhoftank, ujar Kombes Budi, para pelaku menyerang pedagang martabak bernama Agus Nugraha. Namun korban Agus melakukan perlawanan sehingga para pelaku melarikan diri.
Akibat perbuatannya, kata Kombes Budi, para pelaku dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam.
"Jika pelaku masih di bawah umur, kami proses tetap berjalan dengan ketentuan Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH). Pelaku dewasa kami proses sesuai hukum yang berlaku," tegas Kombes Budi.
"Ketiga pelaku dari wilayah Kabupaten Bandung. Karena itu, geng motor dari luar kota menjadi perhatian utama Polrestabes Bandung," ujar Kombes Budi.
Kapolrestabes menuturkan, Polrestabes Bandung telah beberapa kali melakukan operasi pemberantasan geng motor di Kota Bandung.
Hasilnya, aksi-aksi geng motor mulai turun, tetapi ternyata banyak pelaku dari luar kota yang saat malam akhir pekan bermain ke Kota Bandung.
Untuk mencegah aksi brutal geng motor, terutama dari luar kota, kembali terjadi, Polrestabes Bandung akan melakukan penyekatan di perbatasan Kota-Kabupaten Bandung.
Polrestabes Bandung, tegas Kombes Budi, tidak akan mentolerir geng motor yang beraksi di Kota Bandung.
"Sekali lagi saya ingatkan bagi pelaku geng motor yang bermain di Kota Bandung akan saya tangkap, kami proses sesuai undang-undang yang berlaku. Kalau berani masuk Kota Bandung akan kami sikat, kami tangkap," tutur Kapolrestabes.
Kapolrestabes mengatakan, aksi-aksi geng motor sudah sangat meresahkan. Dia berharap tidak terjadi lagi aksi geng motor di Kota Bandung sesuai maklumat Kapolda Jabar.
Kapolrestabes meminta peran orang tua, guru, dan masyarakat untuk mencegah remaja terlibat dalam geng motor.

“Kalau lihat anak-anak muda, masih kecil bawa motor, tolong ingatkan. Jangan ikut geng motor. Kalau mau jalan-jalan, jalan biasa saja,” pungkasnya.
Sementara itu, Agus Nugraha, korban penyerangan, mengatakan, kronologi kejadian berawal saat dirinya menuggu kios martabak. Saat itu, sedang sepi pembeli.
"Tiba-tiba datang 20 orang dengan delapan motor menyerang kios martabak. Saya lihat lima pelaku membawa senjata tajam. Saya enggak tau apa motif mereka melakukan penyerangan," kata Agus.
Namun Agus tidak gentar. Dia menghunus pedagang untuk melawan para penyerang. Akhirnya para pelaku kabur. Berkat keberaniannya melawan geng motor, Agus mendapatkan piagam penghargaan dan uang dari Kapolrestabes Bandung.
"Terima kasih Mas Agus sudah berani melawan geng motor. Terima kasih telah membantu kepolisian. Siap kita berantas geng motor," kata Kapolrestabes Bandung.
Editor : Agus Warsudi