get app
inews
Aa Read Next : Cegah Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan KBG, PLN Gelar Sosialisasi di Bandung Barat

Pemilihan Ketum KONI KBB Harus Berjalan Demokratis dan Objektif

Minggu, 05 Juni 2022 | 22:25 WIB
header img
Pemilihan Ketua Umum KONI KBB periode 2022-2026 harus berjalan demokratis dan objektif tanpa ada intervensi kekuasaa. (Foto: Istimewa)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Plt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan menegaskan tidak akan melakukan intervensi dalam proses pemilihan Ketua Umum KONI Kabupaten Bandung Barat (KBB) periode 2022-2026.

Semuanya akan diserahkan kepada aturan dan mekanisme sesuai dengan AD/ART. Meskipun salah satu calon yang bersaing dari tujuh kandidat yang telah lolos verifikasi dan ditetapkan sebagai calon ketua umum adalah istrinya.

"Meski ada istri (Sonya Fatmala) yang ikut mencalonkan, saya akan objektif mengikuti mekanisme yang dibuat KONI dan tidak akan intervensi ke kandidat lain," kata Hengki, Sabtu (4/6/2022).

Menurutnya, sejak awal istrinya ingin ikut berkontribusi sudah ditekankan harus siap menang dan siap kalah. Siapapun sebenarnya boleh ikut mendaftar agar persaingan menjadi kompetitif. Terlebih ketua KONI ke depan harus menanamkan kemandirian dan tidak menggantungkan anggaran ke APBD.

"KONI KBB harus mandiri, maka ketuanya harus pintar mencari sponsor sebisa mungkin jangan ngandelin APBD. Sebab jangan bayangkan duit KONI bakal banyak, karena pemerintah daerah juga harus mikirin hal yang lain bukan hanya aspek olahraga saja," tuturnya.

Sementara tokoh pemekaran KBB, Asep Suhardi menilai jika pemilihan Ketum KONI KBB kali ini lebih demokratis. Walaupun salah satu kontestannya istri plt bupati, namun dirinya tidak melihat adanya pendekatan kekuasaan. Berbeda dengan periode sebelumnya dimana nuansa kekuasaan sangat terasa. 

Ini mencirikan perubahan yang cukup signifikan dari kacamata politik. Padahal sebelum-sebelumnya, untuk jabatan Ketum KONI tanpa ada pemilihan dan langsung aklamasi karena didorong penguasa. Sementara saat ini para calon saling berkompetisi untuk merebut hati para pengurus cabor.

Cabor yang dipegang para ASN juga terkesan tidak berani tampil secara terbuka mendukung calon yang dekat dengan penguasa. Meskipun sah-sah saja apabila ada ketua cabor yang totalitas membantu calon dekat dengan penguasa. Sebagai bentuk loyalitas terhadap pimpinannya dan ini sudah merupakan warisan dari masa lalu.

"Saya belum pernah mendengar dari CSR di daerah manapun, kalau KONI mampu menghidupi jalannya roda organisasinya. Jadi tetap peran pemerintah masih dibutuhkan. Makanya saya berharap bangunlah komunikasi yang harmonis antara cabor dengan pemerintah," tandasnya. (*)

Editor : Abdul Basir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut