Bertahun-tahun Tidak Diperbaiki, Jalan Rusak di Cililin Ini Kian Terbengkalai

Rizal Fadillah
Kondisi jalan di Kampung Cikoneng, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin di perbatasan Kabupaten Bandung Barat (KBB)-Bandung rusak parah. (FOTO: ADI HARYANTO)

BANDUNG BARAT, INEWSBANDUNGRAYA - Sejak 2013, kondisi jalan yang terletak di Kampung Cikoneng, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin di perbatasan Kabupaten Bandung Barat (KBB)-Bandung alami kerusakan berat yang tak kunjung diperbaiki.

Selama bertahun-tahun, jalan utama sepanjang 4,8 kilometer (km) di desa tersebut kian terbengkalai. Kondisi ini tentunya sangat menyulitkan warga untuk beraktivitas.

Selain itu, hal ini juga membahayangkan bagi pengguna jalan terutama sepeda motor, terutama saat musim hujan. Bahkan, orang sakit dan ibu melahirkan terpaksa terlambat mendapatkan penanganan medis lantaran kendaraan yang membawa tak bisa melaju dengan cepat.

Pantauan ruas jalan Desa Mukapayung tampak mengalami kerusakan mulai pinggir Jalan Raya Cililin-Sindangkerta hingga ke ujung Kampung Cikoneng.

"Terakhir jalan ini diperbaiki adalah 2013, sampai sekarang belum pernah ada lagi perbaikan. Makanya kondisinya begini (rusak)," kata Dedi Al Fikri, warga Kampung Cikoneng, Desa Mukapayung, Kamis (14/7/2022).

Dedi mengatakan, akibat kondisi jalan yang rusak maka berdampak kepada aksesibilitas warga sehari-hari. Padahal, banyak warga di wilayah tersebut yang setiap hari menjual hasil pertanian, peternakan, dan sayuran ke sejumlah pasar.

"Jadinya butuh waktu lebih lama. Saya juga lebih banyak ngambil jalan ke Kabupaten Bandung yang kondisinya lebih bagus daripada harus ke arah Cililin," ujarnya.

Waktu tempuh ke Kota Bandung dengan melewati jalan Cikoneng lalu ke jalan Cililin membutuhkan waktu selama 3-4 jam. Sementara jika melewati Jalan Soreang, Kabupaten Bandung hanya sekitar 1 jam.

Sementara itu, Nono Sumpena (40) yang merupakan warga Kampung Cikoneng mengatakan, dengan kondisi jalan yang rusak warga yang sedang sakit atau akan melahirkan jadi terlambat ditangani di rumah sakit.

Sebab, kendaraan harus hati-hati karena khawatir mengalami kecelakaan.

"Sering terjadi pengendara motor yang jatuh, mobil juga suka banyak yang terjebak dan harus didorong," kata Nono Sumpena.

Sementara itu, Kabid Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) KBB, Aan Sopian mengatakan, jalan sepanjang 4,8 kilometer tersebut belum pernah diperbaiki sejak 2013 karena tidak ada anggaran.

"Memang itu jalan kabupaten dan belum tersentuh perbaikan karena anggaran tidak ada," pungkasnya.***

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network