BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Dinas Kehutanan Jawa Barat bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan meresmikan pembangkit listrik tenaga angin dan surya sebagai sumber energi penyediaan air untuk penghijauan di Hutan Daerah Kiara Payung, Kab. Sumedang.
Dalam peresmian ini juga dilakukan penanaman pohon sebagai bentuk komitmen untuk melindungi seluruh potensi sumber daya alam bagi kelangsungan hidup masyarakat di Jabar. Dengan target utama penghijauan, perbaikan ekosistem, revitalisasi das, konservasi untuk resapan air.
Plt. Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dodit Ardian Pancapana mengatakan, hutan daerah Kiara Payung menjadi titik fokusnya dalam penanganan lahan kritis. Pasalnya, bagian dari DAS Citarum dan berkaitan dengan KBU.
"Kita pilih titik ini karena bagian dari DAS Citarum yang kaitannya dengan KBU. Penanganan lahan kritis itu harus segera dilakukan," ucap Dodit di Hutan Kiara Payung, Kab. Sumedang, Kamis (28/7/2022).
Dodit mengatakan, penanaman pohon ini tak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan melibatkan kerjasama pentahelix. Mulai dari swasta, akademisi, aktivis lingkungan, tim kecamatan dan desa, serta warga setempat.
"Tentu ini menjadi harapan besar kita. Apa yang ditamamkan hari ini bisa disebar luaskan agar semua pihak ikut menanam," ujarnya.
Dodit yang juga sebagai Kepala Biro Pemerintahan dan Otomi Daerah Setda Jabar ini pun menjelaskan, program penanaman rehabilitasi DAS ini bakal berjalan selama 3 tahun.
"Jadi bukan hanya ditanam saja. Tapi dipelihara juga. Sehingga bisa menberikan manfaat untuk masyarakat," ungkapnya.
Pihaknya menargetkan akan menanggulangi lahan kritis menjadi hijau. Sehingga kritis berkurang, masyarakat terberdayakan.
"Outcomenya masyarakat bahagia. Outputnya tanaman lahan jadi hijau," imbuhnya.
Selain itu, lahan di hutan daerah Kiara Payung ditanami dengan berbagai pohon. Mulai dari bambu, kopi, hingga pohon hutan.
"Ini kan diatas ketinggian 900-1400 sampai kepuncak Manglayang itu. Disini pinggir sungai kecil bambu, agak atas sedikit bisa ditanami kopi, terus bisa ditanami pohon hutan," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, penanaman rehabilitasi DAS sejalan dengan program Pemprov Jabar dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan.
"Kami sedang membangun Jabar Ngabret tetapi tetap berwawasan lingkungan. Jangan sampai pembangunan hebat tetapi lingkungan rusak. Maka dari itu kita harus jaga dan rawat," kata Uu.
Uu pun mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang hutan, memelihara sumber mata air.
"Tolong tanam pohon dimana saja. Jika tidak sama kita, oleh siapa lagi. Kalau tidak sekarang, kapan lagi. Jawa Barat sudah jelas polusinya meningkat," ucapnya.
Terakhir, Uu pun meminta kepada pihak swasta untuk ikut berkontribusi dalam menjaga lingkungan di Jabar. Karena, jika hanya mengandalkan anggaran dari APBD saja terbatas.
"Peduli para swasta terhadap lingkungan hidup mohon ditingkatkan. Karena memang kalau mengandalkan anggaran kami terbatas. Masih banyak yang dibutuhkan untuk pembangunan selain masalah lingkungan. Tapi kalau dibantu oleh swasta akan membanggakan," tuturnya.
"Saya minta masyarakat yang investasi, dan menanamkan uangnya di Jabar dan mendapatkan penghasilan di Jabar tolong peduli terhadap lingkungan di Jabar," katanya.
Ditempat yang sama, Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH), Dyah Murtiningsih mengapresiasi langkah Pemprov Jabar dalam menggalakan penanaman pohon dan rehabilitasi dilahan kritis.
"Saya kira ini menjadi hal yang positif dan diharapkan bahwa kegiatan rehabilitasi lingkungan menjadi tanggungjawab bersama. Tidak hanya dari pemerintah, tetapi melibatkan semua unsur masyarakat, pemda, swasta dan seluruh pihak yang berkontribusi untuk melakukan kegiatan pemulihan ini," tuturnya.
Ia mengatakan, Pemprov saat ini tengah menggegas pembangunan. Sehingga dirinya menitipkan untuk tetap memperhatikan lingkungan agar tetap terjaga.
"Pembangunan tetap berjalan dan lingkungan tetap terjaga. Sehingga kelestarian terhadap lingkungan menjadi penyeimbang kegiatan pembangunan di Jabar," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait