BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Tiga orang warga Desa Tegalmanggung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, diserang macan kumbang yang diduga turun dari Gunung Kareumbi.
Ketiga warga tersebut yakni Udes Saepudin, Adi, dan Adin, berprofesi sebagai petani. Peristiwa yang terjadi di kaki Gunung Kareumbi pada Rabu (7/9/2022) lalu, tersebut membuat para korban trauma.
Saat ini, kondisi Udes, Adi, Adin yang merupakan warga Dusun Situhiang RT 04/08 Desa Tegalmanggung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang mulai membaik. Sedangkan macan kumbang atau maung hideung yang menyerang tiga petani tersebut mati.
Udes Saepudin, korban terkaman macan kumbang, mengatakan, sebelum kejadian, Udes bersama Adi dan Adin sedang berada dikebun sekitar dua kilometer dari batas Taman Buru Masigit Kareumbi.
Sebelum diterkam, Udes yang sedang berkebun mendengar suara dari bawah dahan bambu. Karena penasaran, Udes mendekati asal suara. Tiba-tiba, macan kumbang menerkam Udes sekitar pukul 14.00 WIB.
Udes sekuat tenaga melawan macan kumbang buas tersebut sambil berteriak meminta tolong temannya. Teriakan Udes didengar oleh dua petani lain, Adi dan Adin. Mereka mencoba menolong Udes. Akibatnya, Adi dan Adin pun terluka akibat cakar tajam macan kumbang.
Ketiga korban sempat kewalahan melawan macan berukuran sebesar kambing itu. Setelah bertarung sekitar 15 menit, akhirnya macan kumbang itu pun tewas.
"Macan kumbang dimasukan ke dalam air sungai sampai mati," kata Udes Saepudin, korban.
Sementara itu, Kepala Desa Tegalmanggung Cecep Ali Hasan mengatakan, akibat kejadian tersebut, masing-masing korban, Udes, Adi, dan Adin mengalami luka cukup serius di bagian kepala, kaki, tangan, dan pelipis mata akibat cakar tajam dari macan kumbang.
"Saat ini kondisi ketiga korban sudah mulai pulih kembali dan melakukan aktivitas seperti biasa. Namun Udes, korban pertama, masih trauma," kata Kades Tegalmanggung.
Cecep Ali Hasan menyatakan, peristiwa hewan buas menyerang petani baru pertama kali terjadi di Tegalmanggung walaupun diketahui hutan Gunung Kareumbi banyak dihuni macan kumbang.
Kawasan hutan ini menjadi lokais pelepasliaran macan kumbang oleh Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jabar. "Macan kumbang yang menyerang warga itu diduga anaknya berumur 2 tahun. Kini bangkai macan kumbang sudah dibawa pihak BKSDA Jabar," ujar Cecep Ali Hasan.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait