JAKARTA, INEWSBANDUNGRAYA - Kantor Staf Kepresidenan (KSP) meminta masyarakat untuk menahan diri agar tidak menyebarkan konten sensitif berupa video atau foto yang menunjukkan kondisi korban tragedi Kanjuruhan.
Deputi IV KSP, Juri Ardiantoro mengatakan, hal ini tentunya untuk menghormati para korban beserta keluarga yang ditinggalkan.
"Indonesia memang sedang berduka atas tragedi ini. Namun, kami mengimbau agar masyarakat menahan diri dengan tidak menyebarkan konten-konten yang sensitif terkait kondisi para korban, baik yang meninggal maupun terluka. Hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan trauma dan duka bagi keluarga korban," kata Juri, Senin (3/10/2022).
Pihak Istana menegaskan, kasus tragedi Kanjuruhan akan diusut secara tuntas. Hal ini juga sesuai instruksi langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Presiden Jokowi sudah menginstruksikan agar kasus ini diusut tuntas. Pemerintah akan memastikan tragedi ini tidak terulang kembali," ujar Juri.
Oleh karena itu, Juri berharap, masyarakat tidak memperkeruh suasana dengan menyebarkan konten-konten negatif terkait tragedi tersebut.
"Kami butuh dukungan dari masyarakat agar menahan diri dan bijak dalam menyebarkan konten di sosial media agar tidak memperkeruh luka batin yang sudah ada," kata Juri.
Untuk diketahui, sedikitnya 125 orang meninggal usai pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
Para suporter yang berada di tribun panik dan berdesak-desakan untuk bisa keluar dari stadion saat aparat menembakkan gas air mata.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait