BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Beragam tempat wisata mulai dari pantai, air terjun dan pegunungan terdapat di Jawa Barat. Bukan sekedar tempat wisata, beberapa di antaranya memiliki kisah legenda di baliknya.
Cerita-cerita yang berkembang terkait lokasi wisata tersebut telah melekat di masyarakat. Walaupun tak diketahui benar atau tidaknya, tak sedikit masyarakat meyakini cerita yang berkembang merupakan kisah nyata.
Kisah legenda yang melekat pada beberapa tempat wisata di Jabar menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tak dipungkiri tempat tersebut memiliki pemandangan yang menakjubkan.
Berikut daftar empat tempat wisata di Jabar yang terkenal dengan kisah legendanya:
1. Gunung Padang (Cianjur)
Jabar menyimpan banyak keajaiban, di antaranya ada Situs Megalitikum Gunung Padang yang berada di Kabupaten Cianjur. Beberapa ahli sejarah menyebut, Gunung Padang merupakan situs tertua di dunia mengalahkan Piramida Giza yang ada di Mesir.
Gunung Padang kabarnya ditemuka pada 1891 dan terus diteliti sampai saat ini.
Sisa-sisa bangunan peninggalan zaman megalitikum bisa ditemukan wisatawan di sana. Konon katanya, banyak sisa bangunan yang tertimbun dalam tanah. Oleh sebab itu, banyak peneliti dari berbagai penjuru dunia tertarik ke Gunung Padang.
Situs Gunung Padang diduga sebagai tempat pemujaan serta upacara masyarakat. Bahkan berdasarkan legenda, tempat itu juga pernah disinggahi Prabu Siliwangi untuk bermeditasi.
2. Gunung Tangkuban Parahu (Bandung Barat/Subang)
Berikutnya, ada tempat wisata yang terkenal dengan kisah Sangkuriang yaitu Gunung Tangkuban Perahu. Menurut legenda, gunung tersebut tercipta akibat kemarahan Sangkuriang yang gagal menikahi Dayang Sumbi.
Sangkuriang tidak mengetahui apabila Dayang Sumbi sebenarnya adalah ibu kandungnya sendiri. Akan tetapi Sangkuriang bertekad akan menikahi Dayang Sumbi.
Untuk menggagalkan pernikahan tersebut, Dayang Sumbi memberi syarat supaya Sangkuriang membuat perahu serta telaga yang harus jadi dalam waktu semalam dengan membendung aliran Sungai Citarum.
Upaya Sangkuriang itu nyaris berhasil sebelum digagalkan oleh kecerdikan Dayang Sumbi. Sangkuriang oleh Dayang Sumbi seolah-olah melihat waktu sudah pagi.
Lantaran kecewa, Sangkuriang menendang perahu yang dibuatnya itu. Secara ajaib perahu berubah menjadi Gunung Tangkuban Parahu yang dikenal hingga sekarang.
Terlepas dari kisah legenda tersebut, Tangkuban Perahu tercatat sebagai gunung api aktif. Di kawasan ini terdapat tiga kawah yakni Kawah Upas, Kawah Ratu, serta Kawah Domas.
Kawah-kawah itu terbentuk akibat besarnya letusan gunung beberapa tahun silam. Dari tiga kawah tersebut, Kawah Ratu paling mudah dijangkau serta menjadi daya tarik utama dari destinasi gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat itu.
3. Situ Bagendit (Garut)
Danau atau Situ Bagendit adalah daya tarik wisata yang berada di Kabupaten Garut. Danau tersebut juga menjadi salah satu sumber air guna memenuhi kehidupan masyarakat di sekitar.
Menurut legenda, danau ini tercipta akibat keserakahan dari seorang tokoh bernama Nyai Bagendit yang hidup dengan bergelimang harta. Tetapi ia sangat kikir serta enggan berbagi kepada warga yang tidak mampu.
Suatu hari, datang seorang kakek meminta bantuan kepada Nyai Bagendit. Akan tetapi, kakek ini justru diusir serta dihina. Lantaran kecewa, kakek misterius itu menancapkan tongkatnya ke tanah dan saatdicabut keluar air secara terus menerus.
Warga yang tinggal di sekitar kediaman Nyai Bagendit langsung berlarian menyelamatkan diri. Nyai Bagendit sendiri terlambat untuk lari sehingga ia serta hartanya tidak bisa diselamatkan.
4. Gua Sunyaragi (Cirebon)
Gua Sunyaragi adalah situs bersejarah peninggalan Kesultanan Kasepuhan Cirebon. Konon gua ini dibangun pada abad ke-17 sampai 18 M.
Gua tersebut didirikan sebagai tempat meditasi para sultan serta keturunannya, sehingga dinamakan Sunya (sunyi/sepi) serta Ragi (raga).
Berbagai cerita legenda sampai mitos-mitos dapat didengar wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut. Terdapat beberapa tempat yang disakralkan di Gua Sunyaragi.
Menurut keterangan juru pelihara setempat, ada satu ruangan yang biasa didatangi oleh sultan zaman dulu untuk bermeditasi serta memberangkatkan sukmanya ke Tanah Suci Mekah.
Beberapa ruangan lain juga mempunyai makna khusus tersendiri. Contohnya adalah ruang tamu yang dibangun dengan langit-langit tidak tinggi. Itu dimaknakan supaya setiap orang yang datang selalu membungkuk dengan maksud merendahkan diri.
Bangunan lainnya dibuat sedemikian rupa sampai menyerupai wajah barongsai. Hal itu dimaksudkan sebagai penghormatan kepada bangsa Tiongkok yang tinggal di kawasan Cirebon.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait