INEWSBANDUNGRAYA - Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak etnis, suku, dan kepercayaan. Maka tak heran, di Indonesia terdapat beragam tradisi unik yang berbeda-beda di setiap daerahnya.
Tradisi atau ritual warisan leluhur ini masih dijaga hingga sekarang, jadi Anda tetap bisa melihat bagaimana tradisi ini hidup berdampingan dengan masyarakat.
Salah satu tradisi yang masih terjaga hingga kini adalah tradisi Ma’Nene dan mayat berjalan.
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Baruppu di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Ma’Nene juga biasa disebut sebagai tradisi membersihkan jenazah.
Penasaran, seperti apa ritual membersihkan jenazah di Tana Toraja? Berikut ulasannya:
Ma'nene mungkin terdengar masih asing di telinga masyarakat Indonesia. Ma'nene merupakan ritual langka dan unik yang masih dilestarikan oleh masyarakat Toraja, Sulawesi Selatan. Ritual yang menjadi tradisi itu dilakukan setiap 3 tahun oleh suku Toraja.
Tradisi yang bernuansa mistis tersebut, dipercaya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, dan tetap dilestarikan hingga kini. Tradisi tersebut bahkan menjadi salah satu budaya yang terbilang cukup langka di dunia.
Untuk Anda yang ingin melihat tradisi Ma'nene, bisa melihat di Kabupaten Toraja Utara setiap bulan Juli, hingga puncaknya di Agustus. Tradisi tersebut biasanya dilakukan setelah panen padi masyarakat di Kecamatan Rindingallo dan sekitarnya.
Tradisi tersebut merupakan penghormatan pada leluhur, yang terlihat dari penggantian pakaian jenazah mereka, yang merupakan bentuk cinta masyarakat setempat bagi para leluhur. Ritual Ma'nene diawali dengan datangnya para anggota keluarga ke Patane untuk mengambil jasad sanak saudara mereka yang telah meninggal dunia.
Patane merupakan kuburan berbentuk rumah yang merupakan tempat menyimpan mayat. Sebelum membuka peti dan mengangkat jenazah, terdapat sesi pembacaan doa dalam bahasa Toraja kuno, dan memohon izin pada leluhur agar masyarakat mendapat rahmat serta keberkahan pada musim tanam hingga panen.
Selanjutnya, jasad tersebut dibersihkan dengan kuas setelah dikeluarkan dari Patane. Kemudian, pakaiannya pun diganti dengan kain atau pakaian baru.
Sesudah pakaian baru terpasang, jenazah itu dimasukkan kembali ke patane. Rangkaian acara Ma'nene tersebut ditutup dengan berkumpulnya anggota keluarga di rumah adat Tongkonan untuk beribadah bersama.
Ritual Ma'nene biasanya dilakukan secara serempak satu keluarga, atau bahkan satu desa. Hal itulah yang membuat tradisi itu terus lestari hingga kini.
Untuk waktu pelaksanaan Ma'nene, berdasarkan pihak keluarga dan tetua adat melalui Musyawarah Desa.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait