BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Sejumlah cara bisa dilakukan untuk mengetahui tingkat stres seseorang. Misalnya adalah kotoran di telinga.
Metode tersebut mengumpulkan serta menganalisis kotoran telinga yang bisa mengukur kadar hormon stres kortisol. Kortisol merupakan hormon penting yang melonjak saat seseorang stres dan menurun ketika mereka santai.
Namun, tingkat kortisol yang meningkat secara konsisten ternyata mempunyai efek negatif pada sistem kekebalan tubuh, tekanan darah, serta fungsi tubuh lainnya.
Dikutip dari berbagai sumber, Minggu (11/12/2022), ada gangguan lain melibatkan kortisol yang abnormal, termasuk penyakit cushing yang disebabkan oleh produksi kortisol yang berlebihan serta penyakit addison lantaran produksi kortisol yang kurang.
Orang yang mengidap penyakit cushing mempunyai timbunan lemak yang tidak normal, sistem kekebalan tubuh yang lemah, serta tulang yang rapuh. Di satu sisi, pengidap penyakit addison mempunyai tekanan darah rendah yang berisiko.
Cara baru untuk mengukur kadar kortisol ditemukan Andrés Herane-Vives, seorang dosen di University College London's Institute of Cognitive Neuroscience and Institute of Psychiatry dan rekannya.
Penyebabnya lantaran kotoran telinga bersifat stabil dan tahan terhadap kontaminasi bakteri, sehingga bisa dikirim ke laboratorium dengan mudah untuk dianalisis.
Metode sebelumnya guna memanen kotoran telinga melibatkan penusukan jarum suntik ke dalam telinga serta menyiramnya dengan air, yang bisa sedikit menyakitkan serta membuat stres.
Untuk mengubahnya menjadi lebih mudah serta praktis, Herane-Vives serta rekan-rekannya mengembangkan swab yang ketika digunakan tidak bakal lebih menegangkan daripada lidi kapas.
Penyeka ini mempunyai pelindung di sekitar gagangnya sehingga orang tidak dapat memasukkannya terlalu jauh ke dalam telinga serta merusak gendang telinga mereka. Ada pun spons di ujungnya berfungsi untuk mengumpulkan kotoran.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait
