Lirik lagu tersebut pada mulanya muncul dalam sebuah antologi puisi bernama Kokin Wakashū sebagai sebuah puisi yang anonim. Puisi itu dicantumkan dalam berbagai antologi.
Pada periode selanjutnya, lirik tersebut digunakan sebagai lagu perayaan oleh orang-orang dari semua lapisan sosial.
Melodi berbeda sempat diajukan musisi Irlandia, John William Fenton pada 1869 sebelum Kimigayo selesai digarap serta diadopsi sebagai lagu resmi Jepang pada 1888. John William adalah seorang pemimpin sebuah band militer di Jepang pada awal periode Meiji.
Versi Fenton terbukti tidak populer, alhasil tidak pernah diadopsi secara resmi.
Pada 1880, komposer istana Yoshiisa Oku serta Akimori Hayashi dengan aransemen Jerman Franz Eckert menciptakan lagu kebangsaan Jepang itu yang digunakan sampai sekarang.
Melodi itu dibuat berdasarkan pada bentuk musik tradisional istana Jepang yang diubah dalam gaya campuran dari Barat (mode Gregorian) serta menggunakan beberapa elemen dari aransemen Fenton.
Ketika Jepang mensahkan Undang-Undang tentang Bendera serta Lagu Kebangsaan pada tahun 1999, Kimigayo diabadikan sebagai lagu kebangsaan resmi negara serta kekaisaran. Judul lagu serta lirik pendek dari Kimigayo biasanya dikaitkan dengan pemujaan kaisar Jepang, berharap pemerintahan mereka panjang dan makmur.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait