BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Komisi IV DPRD Jawa Barat kembali mengingatkan untuk mengkalkulasi secara matang penjualan Bandara Kertajati, Majalengka. Pasalnya, menjual saham berarti mengizinkan campur tangan orang lain masuk ke dalam.
Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Hasbullah Rahmad meminta direktur dan komisaris PT BIJB (Bandara Internasional Jawa Barat) menghitung kebutuhan suntikan modal dalam kepemilikan saham Bandara Kertajati. Hitungan ini diperlukan untuk menopang operasional bandara tersebut beberapa tahun ke depan.
"Jangan sampai melibatkan pihak ketiga dalam bentuk saham, itu malah memperkeruh manajemen internal di BIJB dan mempersulit pengembangan bisnis bandara ini," kata Hasbullah saat dihubungi, Jumat (27/1/2023).
Menurut Hasbullah, total saham yang akan dilepas harus diupayakan mampu mengcover Bandara Kertajati hingga benar-benar sehat operasionalnya. Lebih jauh lagi, bandara milik Pemerintah Provinsi Jabar itu mampu menghasilkan keuntungan.
"Karena ini profit. Yang namanya BUMN, BUMD, pasti profit, cari untung," ucap Ketua Fraksi PAN DPRD Jabar itu.
Selain sebagai bandara komersial dan kargo, lanjut Hasbullah, Kertajati juga sejatinya sebagai bandara pelayanan untuk haji dan umroh. Jika ini bisa dioptimalkan, maka masyarakat Jabar yang akan haji dan umroh bisa terlayani dengan maksimal di bandara terbesar kedua di Indonesia itu.
"Makanya kita bangun asrama haji di Indramayu untuk memberikan pelayanan maksimal agar jemaah umroh dan haji masyarakat Jawa Barat tidak terlunta-lunta di bandara karena menunggu giliran terbang, dia punya bandara sendiri," beber Hasbulloh.
Hasbulloh berharap, Bandara Kertajati ke depannya mampu menghadirkan penerbangan yang langsung ke Jeddah dan Madinah. Bila terwujud, sama saja dengan telah memuliakan jemaah haji dan umroh asal Jabar dan sekitarnya.
"Itu banyak waktu yang bisa disave oleh para jemaah," ucapnya.
Sebelumnya, penjualan saham Bandara Kertajati semakin mengerucut pada satu perusahaan. Satu calon pembeli saham Bandara Kertajati ini diketahui merupakan perusahaan asal negara India.
"Kemungkinan mengerucutnya ke India. Tapi ini belum tahu karena masih tahapan negosiasi dan masih melakukan pembicaraan," ujar VP of ICT and Corcomm BIJB Kertajati, Agus Sugeng Widodo, Rabu (25/1/2023).
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait