BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Barat telah melakukan sosialisasi terkait penetapan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2023.
Sosialisasi ini ditujukan kepada Kemenag Kota dan Kabupaten serta pengurus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) se-Jawa Barat yang berjumlah 1.000 orang yang digelar secara hybrid pada Kamis (16/2/2023).
Kepala Kanwil Kemenag Jabar, H. Ajam Mustajam mengatakan, sosialisasi dilakukan untuk memberi pemahaman kepada stakeholder tentang penetapan BPIH 2023.
"Penetapan BPIH yang sudah disepakati kemenag dengan pemerintah adalah untuk keadilan dan berkesinambungan. Baik untuk calon jamaah haji yang berangkat tahun ini maupun yang waiting list yang jumlahnya mencapai 5 juta lebih," kata Ajam, Jumat (17/2/2023).
Ajam berharap, masyarakat khususnya calon jemaah haji bisa menerima keputusan soal BPIH ini.
"Intinya, biaya haji tahun ini ada penyesuaian, karena dilihat dari berbagai faktor," ucapnya.
Ajam mengatakan, penyesuaian biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) terjadi karena perubahan skema prosentase komponen Bipih dan nilai manfaat. Pemerintah mengajukan skema yang lebih berkeadilan dengan komposisi Bipih dan nilai manfaat.
"Ini dilakukan untuk menjaga agar nilai manfaat yang menjadi hak seluruh jemaah haji Indonesia, termasuk yang masih mengantre keberangkatan, tidak tergerus habis," katanya.
Menurutnya, nilai manfaat ini bersumber dari hasil pengelolaan dana haji yang dilakukan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Karenanya, nilai manfaat adalah hak seluruh jemaah haji Indonesia, termasuk lebih dari 5 juta yang masih menunggu antrean berangkat.
Disinggung soal kemungkinan adanya calon jemaah haji batal berangkat karena Bipih tahun ini naik, Ajam menjelaskan, dalam setiap tahun, calon jemaah haji ada saja yang gagal berangkat dengan berbagai alasan.
"Namun, untuk alasan enggak bisa melunasi bipih nyaris tidak ada. Yang gagal berangkat itu karena meninggal, sakit. Bagi mereka yang gagal berangkat bisa digantikan oleh muhrim, ahli waris, atau keluarganya, namun dengan syarat dn ketentuan yang berlaku," terangnya.
Ajam pun mengimbau bagi calon jemaah haji yang akan berangkat tahun ini hendaknya harus sudah melakukan sejumlah persiapan.
"Seperti menjaga kesehatan, melakukan manasik haji, dan menyiapkan biaya untuk pelunasan biaya haji," imbuhnya.
Soal calon jemaah haji yang akan diberangkatkan dari Bandara Kertajati, Ajam mengatakan, tahun ini bandara yang berlokasi di Majalengka tersebut aman digunakan untuk memberangkatkan calon jemaah haji asal Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Saat ini, lanjut Ajam, pembangunan asrama haji Indramayu sudah selesai. Tinggal infrastruktur penunjang, seperti masjid, jalan, dan taman.
"Insya Allah, tahun ini harus jadi. Karena asrama haji Indramayu juga sudah ready. Bisa menampung untuk dua kloter," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait