KARAWANG, iNewsBandungRaya.id - Kisah misteri tentang seekor buaya buntung yang menjadi penjaga Situ Kamojing Karawang masih terngiang di masyarakat hingga saat ini.
Perlu diketahui sebelumnya, Situ Kamojing merupakan sebuah danau yang dibangun pemerintah kolonial Belanda pada 1912 dengan luas wilayah 62 hektare (ha).
Situ Kamojing ini terletak di Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang.
Berdasarkan kisah yang beredar di masyarakat, di dalam Situ Kamojing telah hidup bertahun-tahun lamanya seokor buaya buntung.
Buaya buntung ini dipercaya masyarakat sebagai penjaga Situ Kamojing Karawang.
Kisah itu bermula dari sepasang adik kakak bernama Kamo dan Jingga. Mereka berdua hidup dalam kebahagiaan selama bertahun–tahun.
Namun, lambat laun kebahagiaan mereka berakhir. Hal itu dikarenakan terdapat permasalahan diantara mereka berdua.
Sang kakak, Jingga diam–diam menaruh dendam kepada adiknya Kamo. Sebab, dirinya merasa cemburu karena melihat sang adik selalu mendapat kesuksesan dalam hidupnya dan sanjungan dari orang tua mereka.
Kedengkian Jingga terhadap Kamo semakin lama semakin dalam. Puncaknya, Jingga yang tidak dapat menahan kedengkian dan amarah, membunuh Kamo.
Setelah kejadian itu, Jingga tidak henti–hentinya menyesal karena telah membunuh sang adik tercinta. Dia sangat menyesal telah menuruti dengki dan amarah.
Untuk mengenang peristiwa itu, danau yang berada di dekat tempat tinggal Kamo dan Jingga diberi nama Kamojing yang merupakan perpaduan nama kakak beradik Kamo dan Jingga.
Kini, Situ Kamojing menjadi tempat wisata masyarakat Kabupaten Karawang khususnya warga Cikampek. Di tempat ini pengunjung bisa menikmati wisata kuliner.
Salah satu yang paling favorit di tempat ini adalah sate maranggi daging sapi dan es kelapa muda.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait