BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Proyek prestisius zaman Joko Widodo (Jokowi) yang membetot perhatian publik cukup banyak adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Sejak awal proyek KCJB dimulai sudah banyak drama yang silih berganti.
Terbaru, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menambah utang yang cukup jumbo. Nilai utang yang akan diajukan ke China Development Bank (CDB) itu sekitar US$ 550 juta atau sekitar Rp8,3 triliun.
Alasan penambahan utang KCJB tersebut keluar dari mulut General Manager (GM) Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Rahadian Ratry. Menurutnya, utang tersebut diajukan guna menambal anggaran proyek KCJB yang jebol.
Dia menjelaskan, cost overrun terjadi lantaran ada perbedaan biaya proyek kereta cepat antara di China dan Indonesia. Biaya itu di antaranya pembebasan lahan, persinyalan dan sebagainya.
"Misalnya pengaturan frekuensi untuk persinyalan kereta api cepat, di mana di Tiongkok hal itu gratis sementara di Indonesia tidak," kata dia, Rabu 22 Februari 2023.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait