BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ratusan peserta antusias mengikuti vaksinasi booster kedua yang digelar Yayasan Taruna Bakti, Sabtu (11/3/2023). Peserta vaksinasi berasal dari guru, pegawai, mahasiswa, dan masyarakat sekitar.
Ketua Umum Pengurus Yayasan Taruna Bakti, Ibramsyah Amir, SE, MBA, Tech mengatakan, kegiatan vaksinasi booster kedua merupakan wujud komitmen Yayasan Taruna Bakti dalam menghadirkan lingkungan yang sehat sekaligus memberikan layanan kesehatan kepada keluarga besar Yayasan Taruna Bakti, termasuk masyarakat sekitar.
"Alhamdulillah kami saat ini dapat booster kedua dari Kesdam (Kesdam III/Siliwangi). Jadi memang ini kelanjutan, dimulai dari lingkungan terdekat kami, keluarga besar Taruna Bakti, baik itu guru, tenaga pengajar, karyawan, semua," kata Ibramsyah di sela kegiatan vaksinasi di Sekolah Taruna Bakti, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung.
Dia menjelaskan, vaksinasi booster kedua bisa berjalan setelah pihaknya kembali mendapatkan dukungan dari Kesdam III/Siliwangi yang memberikan 400 dosis vaksin booster untuk disuntikan kali ini.
Namun, kata Ibramsyah, vaksinasi booster kedua kali ini tidak menyasar siswa. Sebab, dalam aturannya, vaksinasi tersebut diperuntukkan bagi usia 18 tahun ke atas.
"Banyak masuknya usia di mahasiswa, (mahasiswa) ASM (Akademi Sekretari dan Manajemen) kita beberapa ikut karena yang lain dari TK sampai SMA belum mencukupi secara usia," jelasnya.
Menurutnya, antusiasme peserta vaksinasi booster kedua kali ini cukup besar. Oleh karenanya, pihaknya yakin dosis yang diberikan oleh Kesdam III/Siliwangi akan habis pada hari ini.
Lebih lanjut Ibramsyah mengatakan, komitmen dalam menghadirkan lingkungan yang sehat juga terus dilakukan Yayasan Taruna bakti. Meskipun pandemi Covid-19 kini sudah sangat melandai, namun pihaknya tetap melakukan langkah-langkah antisipasi lewat penerapan protokol kesehatan (prokes).
Bahkan, untuk kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti study tour dan LDKS, seluruh peserta hingga tenaga pengajar diwajibkan melakukan swab. Apabila ada yang kedapatan positif, maka peserta maupun pengajar tidak diperkenankan mengikuti kegiatan.
"Kita by case aja, tapi kalau ada kontak erat seperti menginap kemudian LDKS, kita wajib swab," tuturnya.
Sejauh ini, lanjutnya, prokes di Yayasan Taruna Bakti tetap berjalan seperti saat pandemi. Sebelum beraktivitas, siswa hingga tenaga pengajar melakukan cuci tangan, lantas jaga jarak, dan tetap mengenakan masker.
"Ketika ada itu covid, kita langsung minta swab dan saat ini kerja sama dengan puskesmas sangat baik, sehingga ada kasus mereka datang, tracing-nya jalan dan semua berjalan dan bisa diantisipasi," paparnya.
Pihaknya pun bersyukur karena Yayasan Taruna Bakti juga menerapkan sistem hybrid learning. Sehingga siswa yang sakit namun masih bisa mengikuti pembelajaran, tetap bisa dilayani dengan daring.
Disinggung soal kelanjutan program vaksinasi, Ibramsyah mengatakan, pihaknya akan tetap mengikuti imbauan pemerintah apabila ada anjuran terbaru berkaitan dengan vaksinasi.
"Sampai saat ini mungkin selesai secara imbauan pemerintah sampai booster dua. Kami lakukan dan kami menunggu instruksi selanjutnya atau bahkan ketika tidak dinyatakan sebagai pandemi, ini selesai di sini," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan, Dr. Chandra Hendriyani, M.Si, CHCM mengatakan, Yayasan Taruna Bakti selalu memperhatikan kesehatan sumber daya manusia (SDM). Pasalnya, tenaga pengajar merupakan aset dari organisasi ini.
"Jadi selalu yayasan memperhatikan, alhamdulillah dengan kontinyuitas kita melaksanakan vaksin mulai dari vaksin 1, 2, 3 sampai booster yang sekarang," katanya.
Chandra yang juga Direktur Akademi Sekretari & Manajemen Taruna Bakti (AS MTB) itu mengaku sangat senang dengan antusiasme peserta dalam kegiatan vaksinasi booster kedua ini. Pasalnya, ratusan peserta datang tanpa ada paksaan untuk mengikuti vaksinasi.
"Ada keluarga besar dari Taruna Bakti, ada juga masyarakat sekitar yang kami undang. Jadi kita peduli juga terhadap lingkungan sekitar," ujarnya.
Chandra juga menegaskan, Yayasan Taruna Bakti akan selalu siap bila ada kebijakan yang sifatnya meningkatkan imunitas. Namun, untuk saat ini, pihaknya menunggu instruksi selanjutnya dari pemerintah.
"Kalau misalkan ada kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang sifatnya kita diarahkan untuk meningkatkan imunitas, kita selalu siap untuk mendukung program-program pemerintah," katanya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait