BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Antusias warga Kota Bandung untuk menggunakan 112 sebagai panggilan darurat mulai meningkat. Selama sepekan terakhir di pekan kedua Maret 2023, ada 5.155 panggilan darurat yang masuk ke 112.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A. Brilyana, Senin (13/3/2023).
"Tapi memang banyak masyarakat masih belum bisa membedakan kegawatdaruratan dengan kasus tidak gawat darurat. Sehingga banyak yang melapor tapi sebenarnya bukan masuk kategori gawat darurat," kata Yayan.
Yayan menjelaskan, kasus kecelakaan yang melapor ke 112 sebanyak tujuh panggilan dalam sepekan tersebut. Sedangkan respon time pun mulai membaik dari mulai penerimaan sampai laporan selesai ditandatangani.
"Seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) itu bisa 10-25 menit dalam menyelesaikan laporan kecelakaan atau bantuan fasilitas kesehatan lainnya," jelas Yayan.
Kendati demikian, Yayan mengakui, kontak layanan kegawatdaruratan masih belum tunggal di Kota Bandung.
"Masih ada 113, 112, 119, dan 110. Harapannya layanan kegawatdaruratan tunggal yaitu 112 saja," ucap Yayan.
Yayan berharap, dengan sinerginya layanan kegawatdaruratan di 112 dapat meningkatkan dan mempercepat bantuan gawat darurat kepada masyarakat Kota Bandung.
"Mudah-mudahan dengan sinergitas ini kita bisa memberikan layanan yang terbaik khususnya kegawatdaruratan. Sehingga kita bisa mengatasi beragam masalah yang terjadi di lapangan," tandasnya.
Hal senada disampaikan perwakilan 113 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Deborah. Dia berahap, adanya layanan 112 yang terintegrasi, layanan kesehatan bagi masyarakat bisa semakin meningkat.
"Semoga dengan adanya 112, respon time dan layanan kesehatan untuk masyarakat bisa semakin meningkat," kata Deborah.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait