CIMAHI, iNewsBandungRaya.id - Dinas Sosial (Dinsos) Cimahi menyatakan gelandangan dan pengemis (gepeng) serta anak jalan (anjal) tidak bisa dihapuskan seluruhnya.
Walaupun razia sudah sering dilakukan, Dinsos Cimahi menyebut keberadaan gepeng dan anjal masih saja tetap ada di beberapa sudut kota.
"Razia terus kita lakukan secara intensif, tapi tetap saja keberadaan mereka sulit untuk dihilangkan," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial pada Dinsos Cimahi, Supijan Malik, Senin (20/3/2023).
Menurut Supijan, kedatangan pengemis musiman ke Cimahi selalu ada terutama di momen-momen tertentu, seperti saat Ramadhan atau akhir tahun. Padahal selalu saja razia dan penertiban gepeng dan anjal dilakukan oleh petugas gabungan.
Biasanya, lanjut dia, mereka datang secara bergerombol dari kampung dan dari luar Bandung Raya. Ada yang datang ke Cimahi pagi dan sore harinya ada yang jemput.
Akan tetapi, ada pula yang menetap memanfaatkan halaman ruko untuk istirahat tidur di malam hari.
"Biasanya pengemis musiman memanfaatkan momen Ramadhan untuk mendulang uang. Sebab biasanya umat muslim banyak bersedekah pada bulan ini," jelasnya.
Beberapa upaya yang dilakukan Dinsos untuk mengurangi gepeng salah satunya dengan melakukan pelatihan kerja bagi mereka yang berdomisili di Cimahi. Tetapi sering kali banyak dari mereka enggan mengikuti tawaran pelatihan selama enam bulan dengan alasan tidak ada yang membiayai keluarga saat ikut pelatihan.
"Sebenarnya pelatihan tersebut untuk memutus rantai pengemis. Mereka yang masih anak-anak kita sekolahkan baik formal maupun non formal, agar mereka tidak meneruskan pekerjaan orang tuanya," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait
